Mohon tunggu...
Ulil Makrifah
Ulil Makrifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN BTV 3 Unej 55

Lumajang-Jatim Agroteknologi Unej 18

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Produk Olahan Sambel untuk Menciptakan Nilai Tambah Produk pada Sasaran UMKM di Desa Tumpeng Krajan

30 Agustus 2021   20:10 Diperbarui: 30 Agustus 2021   20:33 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Omset yang didapatkan oleh Ibu Samiatin sebelum adanya pandemic Covid 19 yaitu sekitar 800 ribu/hari dengan total laba bersih sekitar 400 ribu sedangkan omset yang didapatkan setelah adanya pandemic Covid 19 yaitu sekitar 300 ribu/hari dengan total laba bersih sekitar 50-100 ribu. Penurunan omset penjualan terjadi karena sepinya pembeli yang membeli makanan. 

Pembeli makanan Ibu Samiatin biasanya berasal dari penduduk desa lain dikarenakan penduduk di lingkungan sekitar bersifat non konsumtif sehingga karena adanya pandemic Covid 19 ini menyebabkan pembeli dari penduduk lain berkurang dan Ibu Samiatin harus berjualan hanya sampai jam 8 malam.

Permasalahan lain yang dihadapi yaitu warung Ibu Samiatin tidak memiliki toko online dan tidak adanya jasa titip makanan seperti grab dan gojek di lingkungan sekitar mengingat Desa Tumpeng merupakan wilayah yang cukup jauh dari perkotaan. 

Sehingga Ibu Samiatin hanya mengandalkan pembeli-pembeli di wilayah Desa Tumpeng dan desa-desa lain yang dekat dengan Desa Tumpeng. Selain itu, meskipun ada jasa antar untuk antar makanan dengan pemesanan secara online Ibu Samiatin mengaku tidak dapat melakukannya dikarenakan tidak adanya Handphone dan juga Ibu Samiatin tergolong orang yang gaptek.

Potensi UMKM sasaran di Desa Tumpeng, Candipuro, Lumajang

Potensi dari warung Ibu Samiatin yaitu sambel dengan rasa yang khas. Yang tidak dapat ditemui di warung sejenis lainnya. Selain ras asambel yang khas, produk unggulan dari warung Ibu Samiatin yaitu ikan kodok yang dibumbui dengan rempah-rempah. Pembeli Ibu Samiatin mengaku bahwa bumbu dari ikan kodok ini sangat khas dan tidak dapat ditemui di warung manapun sekalipun menjual produk yang sama.

Sambel pecel dari Warung Ibu Samiatin juga tidak kalah juara karena selain ikan kodok sambel pecel dan nasi pecel menempati urutan kedua produk yang paling diminati pembeli sehingga Ibu Samiatin dalam pembuatan sambel pecel mmebuatnya dalam jumlah yang banyak. Terkadang banyak juga yang hanya membeli sambel pecel dari Ibu Samiatin tanpa membeli nasinya.

Solusi dan Program Kerja pada UMKM sasaran di Desa Tumpeng, Candipuro, Lumajang

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan juga potensi yang ada, maka solusi yang dapat dilakukan yaitu melakukan suatu inovasi pada produk unggulan dari warung Ibu Samiatin. 

Sambel khas dari Ibu Samiatin ini dilakukan inovasi untuk menciptakan suatu nilai tambah dari produk. Inovasi pada produk sambel yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pengawetan terhadap sambel dengan cara memasak sambel hingga benar-benar matang yang dikombinasikan dengan penambahan air dan minyak dalam jumlah yang cukup besar dengan menggunakan api yang kecil dengan waktu yang dibutuhkan untuk memasak yaitu sekitar 30 menit. 

Inovasi selanjutnya yaitu melakukan penambahan toping pada sambel seperti toping pete, teru, cumi, tuna, dan pindang serta melakukan penambahan jenis sambel seperti sambel matah, geprek, dan sambel bawang yang disertai dengan penambahan level sambel pada setiap produk yaitu sedang, pedas, dan pedas gila. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun