Artikel Aksi Nyata Mengembangkan Budaya Positif di SD Negeri Cibabat 4

ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.4

MENGEMBANGKAN  BUDAYA POSITIF DI SD NEGERI CIBABAT 4

 

• LATAR BELAKANG

Budaya positif adalah perwujudan nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Seorang guru memiliki peran untuk mewujudkan budaya positif di sekolah.  Dalam rangka menciptakan budaya positif , salah satu strategi yang dapat dilakukan melalui penerapan disiplin di sekolah.

Disiplin yang diterapkan di sekolah selama ini wujudnya berupa aturan-aturan yang memuat sanksi atau hukuman sebagai acuan keteraturan atau kepatuhan siswa terhadap aturan sekolah. Seiring waktu dan perkembangan dalam dunia pendidikan pemahaman akan arti disiplin tidak sekedar berupa penegakkan aturan saja. Bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa :

"dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat 'self discipline' yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam suasana yang merdeka. 

 

(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470) 

Disitu Ki Hajar menyatakan bahwa untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan kita saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya adalah harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Jika kita tidak memiliki motivasi internal, maka kita memerlukan pihak lain untuk mendisiplinkan kita atau motivasi eksternal, karena berasal dari luar, bukan dari dalam diri kita sendiri.

Selama ini kita miskonsepsi terhadap pemahaman disiplin. Dari pandangan Ki Hajar Dewantara disiplin berarti kesadaran diri terhadap keyakinan-keyakinan yang muncul dari diri atau secara intrinsik. Selain itu Diane Gossen, pakar pendidikan mengartikan disiplin sebagai bentuk kontrol diri, yaitu belajar untuk kontrol diri agar dapat mencapai suatu tujuan mulia. Tujuan mulia di sini mengacu pada nilai-nilai atau prinsip-prinsip mulia yang dianut seseorang. Kita namakan nilai-nilai tersebut sebagai nilai-nilai kebajikan (virtues) yang universal. Penanaman disiplin positif dapat dibangun dengan membangun keyakinan kelas, restitusi dan kegiatan-kegiatan pembiasaan yang berkarakter.

B. TUJUAN

Tujuan dari aksi nyata modul 1.4 terkait budaya positif di sekolah yang akan diaktualisasikan di SD negeri Cibabat 4 , sebagai berikut:

• Menumbuhkan motivasi intrinsik siswa terkait keyakinan universal;
• Membangun kolaborasi warga sekolah untuk mengembangkan budaya positif di sekolah;
• Membuat keyakinan kelas;
• Melakukan pengimbasan terkait budaya positif yang akan dikembangkan di sekolah kepada guru dan tenaga kependidikan di SD Negeri Cibabat 4;
• Melakukan sosialisasi terkait budaya positif terhadap para wali siswa

C. TOLAK UKUR

Tolak ukur terlaksananya kegiatan aksi nyata ini, sebagai berikut:

• Terbentuknya keyakinan kelas;
• Guru dan siswa melaksanakan keyakinan kelas
• Terbangun kolaborasi dalam mengembangkan budaya positif di sekolah dengan adanya dokumentasi kegiatan;
• Terlaksananya kegiatan pengimbasan budaya positif di SD Negeri Cibabat 4;
• Terlaksananya sosialisasi budaya positif kepada wali siswa SD Negeri Cibabat 4;
• Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembiasaan yang menanamkan budaya positif di sekolah.

D. LINIMASA KEGIATAN

• Menghadap kepala sekolah untuk meminta ijin serta melakukan berkoordinasi dengan para guru terkait pentingnya budaya positif dan rencana penyusunan keyakinan kelas di sekolah serta rencana kegiatan diseminasi dan sosialisasi terkait budaya positif di sekolah.
• Pelaksanaan diseminasi terkait budaya positif di SD Negeri Cibabat 4 untuk menyampaikan dan forum berbagi dalam mengembangkan budaya positif di  sekolah.
  

  whatsapp-image-2023-01-15-at-10-24-48-63d9d2344addee5f9d57e7f2.jpg
• Pembuatan keyakinan kelas yaitu kegiatan melaksanakan proses pembuatan keyakinan kelas di masing-masing kelas di SD Negeri Cibabat 4. Pembuatan keyakinan kelas tidak hanya dilaksanakan di kelas 6 saja tetapi dilaksanakan di kelas-kelas lainnya.
• 

  20221221-091119-63d9d3323788d457fe6a85e3.jpg
• 

  whatsapp-image-2023-01-15-at-09-45-28-63d9d29d28c4f5758b4fb372.jpg
• Sosialisasi terkait budaya sekolah kepada para wali siswa SD Negeri Cibabat 4. Kegiatan ini dilaksanakan agar mendapat dukungan serta menjalin Kerjasama dalam mengembangkan budaya positif di SD Negeri Cibabat 4. Kegiatan rapat mensosialisasikan lagi terkait keyakinan-keyakinan sekolah serta program penumbuhan dan pengembangan sikap disiplin dan mandiri dengan penyampaian kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang akan diaktifkan Kembali di SD Negeri Cibabat 4 pada semester genap 2022/2023.
• 

  img-20230112-wa0021-63d9d45c28c4f530ec1c4c52.jpg
• Pelaksanaan keyakinan kelas serta kegiatan-kegiatan pembiasaan dalam membangun dan mengembangkan budaya positif di SD Negeri Cibabat 4.
  

  img-20220912-wa0002-63d9d4c108a8b502303b8813.jpg
• 

  img-20221021-wa0008-63d9d5004addee484a2affa2.jpg
• Memantau, merefleksi dan mengevaluasi kegiatan penumbuhan dan pengembangan budaya positif di SD Negeri Cibabat 4. Kegiatan ini adalah ajang silaturahmi, memantau merefleksi dan mengevaluasi tidak hanya terkait guru penggerak tetapi terkait program sekolah dan hal-hal yang berkaitan yang terjadi di sekolah secara rutin. Diharapkan dengan kegiatan rapat rutin bisa terus melakukan perbaikan terhadap program sekolah yang berjalan lambat atau pun membuata program baru yang akan membantu menumbuhkan budaya positif di SD Negeri Cibabat 4.

E. Hasil Aksi Nyata

Pelaksanaan aksi nyata ini mendapatkan hasil yang sangat baik, dan sangat bermanfaat terutama bagi CGP sendiri dan rekan guru. Terlihat Rekan guru sangat antusias mengikuti sosialisasi yang menurut mereka sangat relevan dengan tugas sebagai seorang pendidik terutamam setelah digaungkannya merdeka belajar oleh Bapak Menteri Pendidikan.

Begitu juga halnya Dengan terbentuknya keyakinan kelas, siswa merasa bertanggung jawab untuk menjalankan keyakinan kelas tersebut, sehingga terciptanya budaya positif.

F. Keberhasilan dan Kegagalan

Setiap kegiatan yang dilakukan tentunya tidak terlepas dari kata keberhasilan dan kegagalan. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada aksi nyata modul " Budaya Positif", keberhasilan yang diperoleh yaitu terbentuknya keyakinan kelas, Segi tiga restitusi telah dilakukan pada beberapa kasus dan sosialisasi pada rekan sejawat telah dilakukan.

Sedangkan kegagalan yang terjadi selama pelaksanaan aksi nyata ini adalah pembuatan keyakinan kelas belum terlaksana di seluruh kelas karena terjeda libur semester satu serta masih belum bisa diterapkannya restitusi pada sebagian siswa, karena CGP sendiri mengajar dengan jumlah siswanya banyak. Kegagalan yang kedua, masih adanya siswa yang belum pahan akan pelaksanaan keyakinan kelas sepenuhnya.

G. Rencana Perbaikan

Rencana perbaikan untuk membentuk keyakinan kelas akan dilaksanakan di waktu selanjutnya dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi atau berbagi pikiran lagi terkait kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh rekan kerja.

Kegiatan restitusi sebagai upaya menanamkan disiplin positif akan selalu disosilasikan secara non formal dengan selalu membangun komunikasi baik antara pimpinan sekolah serta para rekan guru di sekolah. Diharapkan upaya perbaikan ini dapat mengembangkan dan meningkatkan budaya positif di SD Negeri Cibabat 4.