Mohon tunggu...
Ulfa Rahmatania
Ulfa Rahmatania Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Jakarta - Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis, Cermin, dan Malam

9 Maret 2015   21:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:55 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14259102621570968840

Dalam sebuah ruang gelap, duduk seorang gadis, ditemani lilin kecil dan sebuah cermin di tangannya.



***

Hidup memang tak selalu berjalan baik dan sesuai dengan keinginan. Ada kalanya kita dihadapkan pada situasi yang buruk dan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Orang-orang di sekitar kita yang kita harapkan menjadi penopang semangat, justru menjadi orang yang membuat kita semakin terpuruk.

Bayangan-bayangan kelam dan suram perlahan mulai menggelayuti pikiranku.

Hilang angan.

Rasanya untuk tersenyum pun sangatlah sulit. Entah mengapa babak kehidupanku kali ini terasa berat dan membuat cadangan senyumku berkurang. Aku lebih sering terlihat dengan wajah datar dan intonasi suara yang menunjukkan betapa lelahnya aku terhadap ini semua. Jalan hidupku berlangsung monoton selama beberapa bulan ini. Menjalani rutinitas yang membuatku terbelenggu.

Bosan dan penat bukan baru kali ini saja aku rasakan. Ini adalah bosan dan penat yang keratusan kalinya selama aku menjalani kegiatan pengabdian ini. Menjadi anak bawang yang tidak tahu apa-apa membuat semua kondisi seolah makin buruk.

Tapi apalah dayaku?

Aku hanya menjalankan tugas sebagai pengabdi yang dikirim dari Ibukota ke daerah pinggirannya.

Pengalaman demi pengalaman baru mulai aku dapatkan. Semua itu beriringan dengan pujian, serta hinaan yang datang silih berganti. Semua itu aku dapatkan dari bermacam orang yang ku temui. Mulai dari seniorku di pengabdian ini, orang yang aku anggap dekat, hingga orang yang selama ini ku anggap baik, tetapi ternyata itu semua hanyalah sebuah kamuflase belaka.

***

Menjadi orang baik memang bukanlah perkara yang mudah.

Mengapa?

Menjadi baik di depan seseorang itu mudah, tetapi menjadi sama baik di belakang orang tersebutlah yang sulit untuk dijalani. Bagaimana kita tetap menjaga lisan dan sikap kita. Menjadi seseorang yang loyal terhadap pendirian, dan tidak mudah tergerus arus gosip di mana-mana.

Setiap poros hidup kita, pasti akan pihak yang mendukung dan bersikap ramah pada kita, dan ada kalanya banyak yang menolak dan bersikap buruk pada kita. Perbedaan pendapat menjadi salah satu alasannya. Lihat saja bagaimana kubu A mati-matian melawan pendapat kubu B dalam roda Pemerintahan kita saat ini. Semuanya sah saja. Apalagi, media massa bebas menyiarkannya kapan saja dan di mana saja. Riak-riak perselisihan pun semakin terlihat.

Kadang, mempertahankan pendapat itu memang baik. Terutama jika kita meyakini pendapat tersebut baik dan benar adanya. Di dukung dengan kenyataan yang membuat kita semakin kuat. Hal itu biasa ku sebut dengan idealis. Namun, kenyataan tak selalu berpihak pada kita. Tiba saat di mana kita harus mengalah, dan berpikir realistis.

Toh, memaksakan kehendak itu pasti memunculkan respon yang tidak baik.

***

Pelupuk mata semakin berat, rasa kantuk tak lagi dapat tertahan. Ruangan itu semakin gulita saat lilin ditiup dan meninggalkan asap di sela-sela udara di sekitarnya. Udara semakin dingin.

Kita harus idealis, tetapi realistis.

Nilailah seseorang secara objektif.

Kenal lah dirimu sebelum menilai orang lain.

Loyal lah pada sikap dan pendirianmu.

Jadilah manusia utuh yang tidak terpengaruh dengan buaian omong kosong.

Karena manusia tidak ada yang sempurna.

Maka sempurnakanlah dengan bersyukur...

Sumber gambar:

https://www.flickr.com/photos/harfiziee/5589132633/sizes/o/in/photostream/

Jakarta, 9 Maret 2015

Ulfa Rahmatania

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun