Mohon tunggu...
Ulfa Nur Fajariya
Ulfa Nur Fajariya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Kurikulum MBKM di Era Digital

26 November 2022   17:10 Diperbarui: 26 November 2022   17:21 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan seseorang. 

Pendidikanlah yang menentukan dan menuntun masa depan serta arah kehidupan seseorang, pendidikan juga bisa disebut sebagai upaya dalam mengembangkan kemampuan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, mampu berpikir lebih baik dalam menentukan sebuah keputusan, bukan hanya sekadar tahu suatu kebenaran dan keburukan, tetapi dapat menentukan mana yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan.

Di dalam pendidikan terdapat suatu proses yang disebut pembelajaran, proses ini disebut sebagai hasil memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman.

Pembelajaran tidak hanya bisa kita dapatkan di dalam kelas saja tetapi kita juga bisa mendapatkanya dimanapun kita berada, dalam proses pembelajaran resmi tentu membutuhkan sebuah kurikulum yang berperan sebagai sarana dalam mengukur kemampuan pribadi dan konsumsi pendidikan sehingga segala kegiatan dan proses pembelajaran dapat tertata rapi,dan sesuai proses sehingga memudahkan kita dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Kurikulum juga bisa disebut sebagai pedoman kerja guru, dengan adanya kurikulum guru dapat mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik atas ilmu yang sudah disampaikan.

Pada awal tahun 2020 menteri Pendidikan, kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim meluncurkan program merdeka belajar sebagai evaluasi dari kurikulum sebelumnya yang sudah berlaku sebelum munculnya kurikulum ini dan menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mencetak generasi muda yang memiliki banyak potensi.

MBKM merupakan program yang dibentuk oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mendorong mahasiswa untuk memiliki kemampuan berbagai macam keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Maka mahasiswa memiliki banyak kesempatan untuk mengembangkan potensi sesuai yang diminatinya dengan mengambil mata kuliah pada program studi yang berbeda.

Seiring berjalanya waktu perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan perkembangan teknologi, mahasiswa dituntut untuk bisa lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Begitu pula dengan perguruan tinggi yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap kualitas mahasiswa. Dan juga dituntut untuk merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang efektif sehingga mahasiswa dapat meraih capaian pengetahuan dan keterampilan secara optimal.

Dalam mengembangkan dan menjalankan kurikulum dengan bentuk MBKM ini terdapat empat hal yang perlu diperhatikan. Pertama, fokus terhadap pencapaian lulusan. Kedua, perguruan tinggi perlu memastikan terpenuhinya hak belajar selama 3 semester. 

Ketiga, mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar di dunia nyata yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaanya. Keempat, kurikulum bersifat fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perkembangan IPTEKS dan tuntutan bidang pekerjaan.

Kampus merdeka merupakan sistem pembelajaran yang bersifat fleksibel sehingga tercipta lingkungan belajar yang inovatif, dan tidak mengekang. Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, diantaranya melakukan magang atau praktik kerja di industri, pengabdian terhadap masyarakat di desa. Semua kegiatan tersebut harus di bawah bimbingan dosen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun