banyak fleksibilitas, baik untuk guru maupun siswa. Namun, fleksibilitas ini juga menghadirkanÂ
tantangan, karena memerlukan kemampuan guru untuk merancang pembelajaran yang kreatif,Â
adaptif, dan sesuai konteks. Selain itu, tidak semua satuan pendidikan memiliki kemampuan yangÂ
serupa dalam menerapkan kebijakan ini, khususnya sekolah-sekolah di daerah yang kurangÂ
berkembang yang masih menghadapi kekurangan fasilitas dasar.Â
Telaah mengenai kebijakan kurikulum juga harus memperhatikan kesinambungan dan konsistensiÂ
dalam arah kebijakan. Sering kali, perubahan kurikulum di Indonesia tampak sebagai reaksi terhadapÂ
perubahan pemerintahan atau pergantian menteri, dan bukannya berdasarkan penelitian yangÂ
mendalam. Hal ini dapat menciptakan ketidakpastian dalam dunia pendidikan dan menyulitkan guruÂ
dan sekolah untuk beradaptasi. Dalam jangka panjang, situasi ini dapat merusak stabilitas sistemÂ
pendidikan dan mengganggu perkembangan siswa.Â