Mohon tunggu...
Ulan Hernawan
Ulan Hernawan Mohon Tunggu... Guru - I'm a teacher, a softball player..

Mari berbagi ilmu. Ayo, menginspirasi!

Selanjutnya

Tutup

E-Sport Artikel Utama

Game PUBG, Layakkah Diharamkan?

25 Maret 2019   22:40 Diperbarui: 26 Maret 2019   16:02 2893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Foto : foxsportsasia.com]

Berdasarkan PM Kominfo No 11 Tahun 2016, tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik, game PUBG ini termasuk golongan game untuk 18+, atau 18 tahun keatas. Namun, di lapangan, anak SD pun yang telah memiliki akun, dapat bermain secara bebas.

Apakah regulasi di Indonesia yang masih kurang ketat, atau perlu adanya pengawasan dari berbagai pihak, edukasi ke orang tua yang paling dekat, misalnya?

Bermain PUBG, menurut saya seperti ketika kita bermain game lainnya. Kecenderungan untuk adiktif atau mempengaruhi pola pikir adalah masalah pribadi dan kedewasaan cara berpikir masing-masing orang. Untuk anak remaja dan dibawah umur, memang perlu pengawasan.

Namun, perlu diingat, game adalah salah satu hiburan masyarakat luas (manusia) yang merupakan hak asasi pribadi yang diperlukan. 

Apabila dengan bermain game, orang cenderung melepaskan stres, penat, membuat relaksasi pikiran menjadi terhibur dan senang (dengan porsi yang wajar). Maka, tidak ada urgensinya untuk melarang seseorang bermain game dengan wajar.

Apakah PUBG layak haram?
Wacana ini muncul setelah adanya kasus penembakan di dua masjid di Selandia Baru. Kemudian MUI pun mulai membahas apakah game ini layak untuk dikaji atau tidak. Di media pun banyak yang kontra dan ada pula yang pro agar wacana ini dikaji sampai tahap kementrian dan DPRD.

Pertanyaan yang mendasar adalah, apakah benar-benar perlu, kajian bahwa sebuah game (PUBG) layak haram? Kenapa harus PUBG ? Bukankah game Fortnite yang disinggung oleh penembak massal di Selandia Baru?

Menurut hemat saya, ada sedikit benarnya ketika MUI mengeluarkan wacana tersebut. Pada awalnya, saya skeptis terhadap wacana haram PUBG. Namun, ada sisi lain yang perlu kita lihat ketika wacana itu muncul. 

Yang pertama adalah adanya kejadian di Selandia Baru yang membuat luka seluruh umat muslim di dunia. Banyak pihak yang kemudian antisipatif agar kejadian itu tidak terjadi di negaranya masing-masing. 

Meskipun si penembak massal tersebut memiliki kecenderungan rasisme dan teori "The Great Replacement"-nya yang ia nyatakan sebagai manifestonya dalam penembakan itu, namun ia sempat menyinggung sebuah game yang ia katakan sebagai ajang latihan menembak (Fortnite). 

Hal ini kemudian yang disoroti MUI Jabar sebagai salah satu bahan untuk tindakan antisipasi. Mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Maka tekanan dari berbagai pihak agar MUI paling tidak memberikan tindakan yang nyata untuk umatnya di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten E-Sport Selengkapnya
Lihat E-Sport Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun