Mohon tunggu...
Munifa Faa
Munifa Faa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ketika mata melihat, telinga mendengar, dan hati merasakan maka tangan akan menulis kata-kata yang tak mampu diucapkan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Surat untuk Ka' (Aku Tidak Mengerti Rasa)

24 April 2014   16:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kalut, sekarang degup jantungku bahkan lebih cepat dari biasanya-seperti akan lepas dan mematikanku saja. Kupikir, semuanya akan baik-baik saja. Kukira, semua akan sama. Seandainya waktu mengizinkanku kembali ke masa silam, mungkin aku memilih untuk tidak hadir dikehidupan yang sekarang ini; jika aku tahu akhirnya begini adanya.
Ka'...
Aku mencoba memahami, aku mencoba mengerti, aku mencoba untuk menghidupi kehidupan yang begini-yang seperti aku berjalan di atas tapak-yang tak seorangpun ingin mengenalku.
Ka'...
Seandainya engkau rasa rasaku, akankah sama yang engkau lakukan padanya?
Aku hanya tidak ingin, jika nanti dia semakin menjadi-lebih-dari-ini.

Keyakinan...
Itu yang aku percayai ka'...
Entah darimana keyakinan itu menuntunku memilih jalan ini-meski di matamu, di mata mereka, di mata dunia, itu adalah SALAH. Tapi hatiku berkata ini BENAR untukku. Sebab, dia juga seperti meyakinkanku.

Ka'...
Aku membaca, ada segudang kata yang terganjal disana-hatimu-yang terdalam; yang entah dimana itu, aku mencoba meraba-bahwa engkau juga punya rasa-hampir sama dengan rasaku. Entahlah, mungkin, atau tidak, aku hanya mengira. Masih belum mengerti rasa.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun