Mohon tunggu...
Uji Saputri
Uji Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa

"Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang." - Ir. Soekarno.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Malam Tujuh Likur Sambas: Tradisi Kue Pasung yang Menyatukan Keluarga dan Warisan Budaya

26 Maret 2025   18:39 Diperbarui: 26 Maret 2025   18:39 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Sambas, Kalimantan Barat -- Malam Tujuh Likur menjadi momen istimewa bagi masyarakat Sambas, khususnya di Desa Lumbang Penyengat. Tradisi ini diisi dengan pembuatan kue pasung sebagai sajian istimewa menyambut hari raya Idul Fitri. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun dan masih dilestarikan oleh masyarakat sebagai bagian dari warisan budaya daerah. Selain menjadi bagian dari persiapan menyambut hari raya Idul Fitri, kegiatan ini juga mengandung nilai-nilai sosial dan budaya yang kental.

Malam Tujuh Likur merupakan tradisi masyarakat Sambas yang dilaksanakan pada malam ke-27 bulan Ramadan. Pada malam tersebut, warga berkumpul untuk membuat kue pasung sebagai bagian dari persiapan menyambut hari raya Idul Fitri. Pembuatan kue pasung menjadi simbol kebersamaan dan warisan budaya yang masih dilestarikan. Kegiatan ini tidak hanya sekadar membuat makanan, tetapi juga menjadi ajang kumpul dan mempererat hubungan keluarga dan masyarakat.

Dalam tradisi ini, masing-masing anggota keluarga memiliki perannya masing-masing. Orang tua yang sudah berpengalaman akan mengajarkan teknik membuat kue pasung kepada anak-anak dan remaja, agar pengetahuan ini dapat terus diwariskan kepada generasi selanjutnya. Selain itu, tradisi ini juga menjadi ajang nostalgia bagi warga yang telah merantau dan kembali ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga.

Tradisi ini dilakukan hampir seluruh masyarakat Desa Lumbang Penyengat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ibu-ibu biasanya berkumpul di dapur untuk membuat kue pasung, sementara anggota keluarga lainnya membantu dalam berbagai proses. Anak-anak juga diajak untuk ikut berpartisipasi agar mereka memahami nilai-nilai budaya dan melestarikan tradisi ini di masa mendatang.

Menurut Ibu Erni (51), warga yang sudah puluhan tahun menekuni tradisi ini, kebersamaan menjadi hal yang paling berharga dalam membuat kue pasung.

"Kami selalu membuat kue pasung bersama keluarga. Tidak hanya soal makanan, tapi juga soal kebersamaan. Saat membuat kue, kami bercerita, berbagi pengalaman, dan anak-anak pun ikut belajar dari tradisi ini," ungkapnya.

Malam Tujuh Likur jatuh pada malam ke-27 bulan Ramadan. Biasanya, persiapan pembuatan kue pasung dimulai pada sore hari dan berlanjut hingga malam hari sebagai bagian dari kebersamaan keluarga. Bahkan sebagian warga sudah mulai menyiapkan bahan sejak pagi agar proses pembuatan berjalan lebih lancar. Menjelang sore, suasana desa semakin semarak dengan kegiatan memasak dan kumpul-kumpul bersama.

Tradisi ini dilakukan di berbagai desa di Sambas, termasuk di Desa Lumbang Penyengat. Hampir setiap rumah tangga juga turut serta membuat kue pasung, yang nantinya akan dinikmati bersama atau dibagikan kepada sanak saudara dan tetangga. Sebagian warga juga membawa kue pasung ke masjid atau musala untuk dibagikan kepada jemaah seusai salat.

Selain di dalam rumah, beberapa kelompok masyarakat juga memilih membuat kue pasung di tempat berkumpul seperti balai desa atau rumah warga yang memiliki dapur lebih besar. Hal ini menambah semarak suasana karena lebih banyak orang yang terlibat dalam proses pembuatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun