Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menelusuri Kisah Hidup Andrea Bocelli Dalam Film The Music of Silence

21 Mei 2020   19:30 Diperbarui: 21 Mei 2020   19:34 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film The Music of Silence Tayang Perdana di Mola TV (Sumber: Mola.tv)

Dan benar saja, landskap seperti ini akan terus berulang di tengah jalinan cerita. Bagi saya yang penasaran dengan suasana negeri Eropa, film ini berhasil memenuhi ekspektasi saya untuk ikut menikmati film ini.

Landskap Pedesaan Tuscany, Italia Menjadi Latar Film The Music of Silence (Sumber: postperspecetive.com)
Landskap Pedesaan Tuscany, Italia Menjadi Latar Film The Music of Silence (Sumber: postperspecetive.com)
Tentu saja disamping sinematografinya yang indah, yang terpenting dari Sebuah film adalah kekuatan cerita film itu sendiri. Untuk Sebuah film biografi, yang terpenting adalah bagaimana film tersebut mampu menghadirkan karakter sosok yang diceritakan serta bagaimana kisah hidupnya tergambar dalam film tersebut.

Dan ya, bagi saya The Music of Silence berhasil menggambarkan kisah dramatis Andrea Bocelli sejak kecil sampai ia berhasil menjadi penyanyi opera sebagaimana dirinya saat ini. Setidaknya menurut memoar yang ditulis Bocelli dalam versi novelnya.

Soal akting tentu tak usah diragukan. Nama-nama besar yang saya sebutkan di awal artikel ini sudah menjadi jaminan kualitas film ini.

Mungkin yang paling mencuri perhatian adalah bagaimana Toby Sebastian mampu memerankan Amor Bardi dengan apik. Bukan hal mudah untuk menggambarkan sosok tuna netra dengan natural sebagaimana diperankan Toby.

Bagaimana dengan Antonio Banderas? Ah sudahlah, tak usah dibahas lagi bagaimana kualitas aktingnya. Berperan sebagai maestro penyanyi opera, Banderas berhasil menggambarkan sebagai seseorang yang begitu mencintai musik sepenuh hati.

Oh ya, menurut saya kekuatan lain dari film yang saya tonton di Mola TV Movies ini adalah dialog-dialognya yang begitu puitis dan bermakna. Kalau dijadikan quotes mungkin bakalan keren tuh. Saya sendiri termasuk orang yang selalu dibuat kagum dengan pernyataan dan quote-quote kehidupan. Setidaknya ada beberapa dialog yang membekas di benak saya mengenai hal ini.

Pada satu bagian, Amos berucap pada ayahnya tentang perjuangannya untuk bisa seperti orang kebanyakan, “Kalau orang lain melompat rintangan, aku harus melompati gunung, kalau orang lain menunggang kuda aku harus menunggang harimau, kalau ingin seperti orang lain aku harus melakukan lebih baik dari mereka.” 

Setidaknya ucapan Amos membuat saya semakin respek pada teman-teman yang diberi keistimewaan berbeda dengan orang lain.

Pada bagian lain, ada ucapan paman Amos untuk menjaga semangat keponakannya, “Teruslah bernyanyi hingga kau tak bisa mendengar suaramu.”  Simak pula apa yang diucapkan istri maestro Ketika Amos sedang frustasi dengan permasalahannya, “matahari selalu keluar setelah badai.” Puitis dan dalem banget yaa…

Apa yang paling menarik dari menonton sebuah film adalah bagaimana kita membaca pesan yang coba disampaikan lewat rangkaian adegan di film tersebut. Lewat The Music of Silence, saya mendapati bagaimana Andrea Bocelli mencoba memberi insight dari perjalanan hidupnya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun