Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kisah Petualangan Si Wimcy

23 Maret 2016   22:03 Diperbarui: 23 Maret 2016   22:36 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tantangan solo gowes jauh lebih besar dibanding berkelompok. Tak ada teman mendampingi. Kalau saja aku ngadat, lepas rantai, atau pecah ban, bisa membuat yang menggowesku kerepotan sendiri. Tapi syukur kemarin aku sangat fit untuk melahap berbagai tanjakan yang tersaji. Yang menarik bagiku adalah saat para pengemudi kendaraan bermotor yang melongo dan geleng-geleng kepala melihatku melintas diantara deru laju mereka. “Busyet, …puasa-puasa sepedaan?” itu mungkin yang mereka pikirkan saat melihat aku melintas didepan mereka. Jarak sejauh ini bisa kami tempuh berdua selama hampir 8 jam perjalanan. Berangkat pagi, sampai menjelang buka puasa.

Sukses dengan gowes jarak jauh pertama rupanya membuat kami ketagihan. Dari sini kemudian kami terlibat beberapa kali perjalanan jauh. Aku pernah mendampingi para pelari dalam rangka charity dari Bandung ke Jakarta via Puncak. Istilahnya menjadi marshall yang mengawal para pelari,takut-takut ada sesuatu terjadi selama mereka berlari. Gowes ini juga terhitung berat, karena aku tak bisa memacu putaran rodaku dengan cepat untuk mengimbangi kecepatan pelari yang tentunya lebih lambat. Bukan apa-apa kadang kalau lambat aku suka mengantuk juga. Terlebih saat melewati kawasan Puncak hari sudah gelap serta dibarengi guyuran hujan. Bayangkan teman, sudahmah malam ditambah hujan, ditambah hawa dingin? Epic bangetlaah!

Namun, perjalanan jauh berikutnya yang berkesan bagiku adalah saat touring Bandung-Pangandaran bareng komunitas pesepeda Bandung. Aku berangkat beriringan dengan tak kurang dari 20 Pesepeda. Perjalanan kali ini perlu kami tempuh selama dua hari, dengan transit bermalam terlebih dahulu di kota Tasikmalaya. Iya, untuk jarak sejauh ini memang diperlukan energi yang lebih, selain juga memakan waktu lama yang tak bisa dihindari.

Perjalanan ini terhitung seru. Selain harus membawa beban pengayuh sepeda, aku juga perlu membawa berbagai perlengkapan perjalanan, seperti pakaian, persediaan makanan serta tenda untuk berkemah di pantai. Yap, dalam rangka perjalanan ini aku memang sedikit dimodifikasi dengan dipasangi berbagai tas panier untuk menampung barang bawaan. Secara beban jelas berat, …aku harus berlari dengan tambahan beban barang-barang ini. Tapi tak masalah, sepeda Wimcycle tergolong istimewa kok. Mampu menahan beban yang berat. Tetapi jelas yang bakal lebih berat adalah beban pemilikku yang harus mengayuh dengan tambahan tenaga ekstra dibanding biasanya.

Tapi sumpah teman, segala keletihan melewati jarak 100 Km tersebut akan terbayar lunas saat kita memasuki area pantai. Semilir angin laut dipastikan mampu menambah tenaga dan semangat yang sempat loyo setelah melewati medan jauh. Aku yang sepeda saja bisa merasakannya kok,..apalagi si bos yang  tak hentinya membosehku. “Yeaa…pantai…” begitu teriakan yang kudengar terucap dari mulutnya saat terdengarderu ombak dikejauhan.

 [caption caption="Saat Berkemping Di Pinggir Pantai Panggandaran"]

[/caption]

Dan kesenanganku pun semakin bertambah, karena kami berkemah di tepi pantai Pangandaran. Coba aku tanya, Sepeda mana yang pernah tiduran dipinggir pantai?

Begitulah beberapa kisah perjalananku memutar roda sepeda menyusuri jalan. Rasanya masih banyak kisah yang bakal kugoreskan, entah perjalanan kemana lagi, entah keseruan apa lagi…yang pasti kisahku belum berakhir. Selama jalan terbentang luas dan selama roda ban melekat dirangkaku, aku akan terus mengayuhnya mengukir jejak perjalanan.

Menutup kisahku, aku cuma mau bilang, "Beib, Bersepeda itu baik..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun