Artinya agama wahyu membantu memahami kompleksitas alam pikiran manusia dengan memetakan hakikat apa saja unsur yang ada-bermain dalam diri manusia serta apasaja entitas diluar manusia yang bisa ikut mempengaruhi alam pikiran manusia-Jangkauannya tentu saja jauh lebih luas dari sekedar ilmu psikologi sekuler
................. ..
Versi 2
LOGIKA DAN INTUISI,
DUA JALAN MENUJU KEBENARAN
Manusia memiliki dua instrumen ruhaniah yang berbeda dalam karakter namun sama-sama bersifat vital: logika dan intuisi.
Keduanya bukan element yang bisa direkam oleh EEG, fMRI, atau teknologi otak lainnya, sebab hakikatnya bukan mekanisme material, melainkan unsur rohaniah yang bekerja melalui sarana materi (otak). Logika dan intuisi adalah bukti bahwa kesadaran manusia jauh lebih luas daripada sains (ilmu) materialis
1. Logika sebagai Rel Dualistik
Logika adalah jalur berpikir sistematik yang selalu berjalan pada rel dualisme; contoh,memakai pola sebab-akibat dan nilai benar-salah dlsb.Logika adalah "bahasa akal" yang menjaga pikiran tetap memiliki karakter yang konsisten- permanen. Tanpa logika, akal tak dapat berfungsi; seperti kereta api tanpa rel ganda.
René Descartes menekankan logika sebagai jalan menuju kepastian dengan skema berpikir sistematis yang dimulai dari keraguan. “Aku berpikir maka aku ada” (cogito ergo sum) adalah contoh bagaimana logika menjadi fondasi kepastian keberadaan-ia mengambil simpulan kepastian itu dari beragam langkah berpikir yang telah dilalui
Maka dalam sains logika bisa melahirkan teknologi dan rumusan hukum fisika yang dapat diverifikasi.Dalam metafisika melahirkan konsep ilmu logika,Dalam ranah agama melahirkan ilmu teologi- Itulah hasil kerja logika di 3 ranah besar ; sains fisika,metafisika serta agama
Namun logika memiliki keterbatasan: ia hanya mampu bekerja di wilayah yang dapat dipetakan dalam skema dualistik. Maka di sela sela keterbatasan pola berpikir dualistik itulah intuisi bermain.Ia seperti jalan pintas diantara beragam jalan berliku,Jalan tol diantara jalan yang bercabang dan berantai