Karena tidak semua yang pernah kita alami dalam pengalaman hidup yang sangat panjang bisa dimasukkan ke dalam ruang sempit bernama kesadaran yang sifatnya aktual-hadir saat ini. Ingatan masa lalu, trauma, mimpi, intuisi-semua itu tersimpan dalam wilayah yang tak bisa kita jamah-ia dapat muncul secara tiba tiba tanpa kita desain-dalam bentuk yang tidak bisa kita perkirakan.Akan mimpi apa malam nanti,intuisi apa yang akan kita peroleh esok hari ? Bukan suatu yang dapat kita ketahui dari membaca peta alam pikiran
Maka istilah "bawah sadar" juga sekaligus mengakui keterbatasan ilmu pengetahuan manusia : Baik ilmu psikologi maupun neurosains belum mampu memetakan seluruh isi wilayah ini. Kita dapat mempelajari neuron, memahami mekanisme sinapsis, tetapi itu tidak serta-merta membuat kita mengetahui apa yang sesungguhnya tersimpan dalam diri seseorang.
Ini menunjukkan bahwa otak dengan pikiran itu 2 substansi berbeda,Sehingga mengetahui banyak tentang infrastruktur otak seperti system saraf tidak otomatis bisa mengetahui Apa isi didalamnya. Neurosains boleh klaim ilmu tentang system saraf tapi bukan ilmu tentang pikiran manusia yang lebih rumit ketimbang sarafnya
3. Manusia bukan mesin biologis
Bandingkan dengan kecerdasan buatan (AI). Semua data dalam AI bisa diakses dan diatur oleh programmer. Tidak ada "bawah sadar" dalam komputer; hanya ada basis data yang rapi- terorganisir. Memahami seluruh perangkat keras komputer (hardware) berarti kita bisa membaca seluruh perangkat lunaknya hanya dengan cara membukanya.
Namun manusia berbeda. Mengetahui struktur otak secara fisik sampai detail pun tidak akan membuat kita otomatis tahu isi pikirannya.Dan tidak ada cara membuka isi pikiran misal via membuka bagian dari system saraf seperti kita menyalakan komputer untuk mengetahui data didalamnya
Sistem saraf hanyalah saluran,bukan gudang sepenuhnya dari jiwa-pikiran kita-ia adalah pengantar pikiran ke dunia sadar dan bukan produsen pikiran itu sendiri.Pikiran di produk oleh apa yang substansinya diluar material saraf maka
apa yang muncul ke permukaan sadar sering kali dipicu oleh hal-hal di luar kendali mekanis: niat, hasrat, situasi, bahkan dorongan misterius yang kita sendiri tidak mengerti.
Kita bisa tiba-tiba mengingat sesuatu yang lama terlupakan. Kita bisa bermimpi aneh tanpa kita rencanakan. Kita bisa mendapat intuisi tanpa tahu asal-usulnya. Semua ini menunjukkan bahwa pikiran manusia seperti tidak tunduk sepenuhnya pada logika mesin saraf yang bisa dibaca secara sistematik
4. Kesadaran di ambang kematian
Menariknya, saat tubuh tak lagi berfungsi-system saraf dlm keadaan off-misal dalam tidur, koma, atau bahkan mungkin diambang kematian-kesadaran biologis terputus,namun memori dan jiwa tetap terasa ada dan kita dapat merasakan saat tidur atau pengalaman mistis.Dalam penjelasan agama disebutkan bahwa kesadaran tidak mati bersama tubuh; ia hanya kehilangan sarana biologisnya.
Dalam hadis, misalnya, disebutkan bahwa jiwa tetap membawa ingatan dan kesadaran pasca mati. Ini memberi gambaran bahwa alam bawah sadar mungkin lebih dari sekadar produk otak-ia bisa jadi bagian dari dimensi non-material (ruhaniah) manusia.Maka ketika tubuh mati pikiran tidak hancur bersama tubuh tapi melekat kedalam roh.Ini mekanisme yang tentunya hanya bisa dilakukan oleh sang pencipta.Ada cara-mekanisme Ilahiah bagaimana membawa entitas yang pernah hidup di dunia ke alam lain yang sama sekali berbeda