SEGALA SUATU ADA ILMU NYA-FAHAMI BERDASAR ILMU NYA"
Segala suatu itu ada ilmu nya (!) Itu hal prinsipiil yang berdiri sebagai prinsip dasar ilmu pengetahuan yang wajib diketahui
Termasuk bila kita bicara Tuhan,Tak bisa asal bicara Tuhan-Asal nulis buku tentang Tuhan seperti Dawkins,Sam harris dll.dan para penulis new atheisme,Terus bagi ateis umumnya asal nuntut bukti-Tapi ilmu nya tidak mau mendalami.Itu namanya tidak fair.Mau bicara Tuhan mutlak harus berdasar ilmu ketuhanan
Kesalahan mendasar dari para pelopor new atheisme dlm melukiskan agama-persoalan ketuhanan tetaplah dari cara mereka pertama kali melihatnya. Mereka lebih melihat persoalan tsb dari kacamata teori sains-sosial-budaya-antropologi,lalu bersikap menyama ratakan semua agama,Seolah tak ada perbedaan antara agama wahyu dengan agama pagan yg diberantas para nabi zaman dahulu
Padahal kalau kita mengacu pada prinsip "segala suatu ada ilmu nya" termasuk ilmu ketuhanan maka jelas mencari tahu tentang agama dan masalah ketuhanan mesti nya yang ideal itu mengacu pada buku petunjuknya karena disanalah terdapat penjelasan berdasar essensi dan substansi nya
Menjelaskan agama-masalah ketuhanan tapi diluar substansinya-atau menjelaskan semata berdasar kacamata cara pandang diluar dari agama itu sendiri tentunya tidak akan melahirkan pemahaman thd masalah tsb secara substansial selain "versi sudut pandang manusia" yang tentunya diluar substansi nya
Dan ilmu tentang Tuhan itu tentu bukan hasil ngarang atau spekulasi orang per orang tapi berdasar wahyu dlm kitab.Jadi dasarnya mesti percaya bahwa kitab suci adalah wahyu Ilahi dimana Tuhan memberitahu siapa diriNya via wahyu.
Karena kalau semata mengandalkan kepintaran bermain logika semisal para filsuf yang jadi teolog paling hanya sebatas membuat beragam argument tentang bukti logic dari keberadaan Tuhan seperti yg dilakukan Thomas aquinas atau para filsuf muslim abad pertengahan.
Tapi,siapa Tuhan itu ? Maka itu hanya bisa di nyatakan oleh Tuhan sendiri-tak bisa dibangun oleh argument logika-se bagus apapun konstruksi susunan argument nya.
Bila logika bisa hadir dari kepala para filsuf yang brilian maka kitab suci tak boleh hadir dari kepala para filsuf karena akan disangka hanya hasil main logika.Maka kitab suci terakhir-Al qur an mesti hadir dari seorang yang tidak secara khusus di didik di sekolahan.Bayangkan kalau kitab suci lahir dari ranah filsafat maka yg hadir lebih dulu kecurigaan kalau itu hasil olah kepintaran akal manusia