APAKAH KEBENARAN MEMILIKI IDENTITAS ?
Banyak yang bicara kebenaran dengan persfective yang berbeda beda-bahkan terkadang berlawanan satu sama lain.Dan orang berdebat soal kebenaran itu sudah merupakan realitas tersendiri dari zaman ke zaman.
Perdebatannya kompleks melibatkan banyak fihak dan beragam cara pandang ; Plato vs Aristoteles,Einstein vs Bohr, kaum idealis melawan materialis,teis vs ateis,rasionalis vs empiris,dan banyak lagi.Mereka semua mempersoalkan "identitas kebenaran" -Walau sebagian justru ingin melenyapkan identitasnya semisal kaum nihilis atau skeptis
Kebenaran seperti sesuatu yang bisa dibawa kemanapun orang mau membawanya sesuai kacamata cara pandang yang ia pakai-atau tujuan ke arah mana ie menuju
Bahkan sampai hari ini masih ada yang mau mencincang kebenaran dengan skeptisisme dicampur nihilisme seolah kebenaran itu tidak ada,Ingin mempersepsikannya sebagai suatu yang absurd tanpa benar salah yang jelas,ingin membawanya ke kesunyataan dan mempreteli semua label yang telah diterapkan manusia kepadanya- Menganggap "kebenaran tertinggi" adalah "kekosongan" atau "ketaktahuan"
Adapula kondisi dimana label kebenaran yang terstruktur yang telah dibangun selama berabad abad oleh para filsuf klasik di bongkar habis habisan oleh para filsuf kontemporer-Oleh mereka yang ketika bicara kebenaran seolah tak mau lagi dibebani label label formal warisan para pendahulunya.Para filsuf kontemporer ingin kebenaran yang ditafsir secara bebas oleh selera berpikir bebas-tanpa mesti tunduk pada pola yang sudah terstruktur formal
Para filsuf aliran Wina lain lagi,Mereka ingin kebenaran yang dapat dipastikan melalui verifikasi empirik,Maka mereka memproklamirkan empirisme mesti berdiri diatas rasionalisme yang tidak dapat diverifikasi secara empirik
Itulah "nasib" dan kondisi kebenaran di tangan manusia dari zaman ke zaman-Penuh drama-hiruk pikuk bahkan tragedy
Di sisi lain agama wahyu selalu berkotbah soal kebenaran.Sebagai perbandingan ;
Ditangan agama wahyu betapa identitas kebenaran itu musti terang benderang- mesti jelas benar salahnya.Dan dilabeli dengan label Ilahiah seperti label "hakiki". Agama mengharamkan kebenaran menjadi sesuatu yang absurd atau kehilangan makna hakiki nya.Agama juga tidak melabeli kebenaran dengan label label yang biasa dibuat oleh materialisme
.............