Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

'Lutaukan' dan Jarak Antar Agama Agama

29 Mei 2019   10:04 Diperbarui: 29 Mei 2019   10:12 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: politik-Rmol

Seperti yang kita tahu agama islam mengkonsep penyembahan terhadap Allah-Tuhan yang maha esa dan melarang sangat keras penyembahan terhadap selain Allah atau yang di istilahkan dengan 'musrik'.nah bagaimana perasaan seorang muslim berada satu panggung ritual dengan fihak yang oleh agama nya dipandang berada pada jalur penyembahan yang salah

Menganggap Allah sama saja dengan yang disembah para peserta ritual lain maka jelas bagi muslim gugurlah keimanan dan keislaman nya

Dan ini berlaku pada para peserta lain apapun agamanya

Artinya juga, secara logika sebenarnya demikian pula bila kita memandang moment tersebut dari kacamata masing masing peserta yang berasal dari agama lain. mereka sepanggung dengan fihak yang agamanya melarang mereka mengikuti sesembahannya atau melarang mengikuti konsepnya atau melarang mengikuti jalannya

Nah kalau mereka semua para peserta memandang bahwa semua ritual yang berbeda itu sama saja dan yang mereka sembah pun sama saja dengan apa yang disembah dan dipercayainya maka otomatis secara substansi gugurlah iman teologis mereka

Nah untuk agar agama itu masih memiliki makna sebagai sebuah konsep kebenaran-bukan sebagai konsep moral semata maka harus dibuat jarak yang membedakan antara satu dengan lainnya.dan salah satu cara tersebut adalah dengan menghindarkan para penganutnya bercampur baur secara ritual agar mereka tidak nampak menunggangi prinsip agamanya masing masing.biarlah mereka melakukan ritual sendiri sendiri dengan khusyu agar masing masing nampak setia dan konsisten dengan prinsip kepercayaan nya masing masing.karena bila dilebur dalam satu panggung bersama dan masing masing hadir tanpa perasaan gamang sama sekali maka prinsip mereka terhadap keyakinannya justru harus dipertanyakan 

Dengan kata lain, dibuatnya jarak antara mereka itu agar masing masing bisa menghayati secara sungguh sungguh serta konsisten-tidak munafik atas apa yang dipercayai dan di ikrarkannya sebagai iman

............

Penggagas pluralisme tulen itu adalah mereka yang tidak menyukai klaim kebenaran mutlak satu golongan.mereka ingin semua agama dipandang sejajar-samarata-sebagai tidak lebih dari ajaran moral semata-tanpa harus ada klaim kebenaran segala.sebab menurut pandangannya klaim klaim kebenaran itu adalah akar dari beragam konflik

Padahal konflik benar-salah itu dalam sejarah umat manusia adalah suatu yang alami-sesuai fitrah akal fikiran-nurani, asal kita mampu menjaga diri jangan sampai menjadi konflik fisik yang merugikan semua fihak

Padahal klaim kebenaran dari pemeluk suatu agama itu menandakan bahwa pemeluknya masih meyakini yang dianutnya sebagai kebenaran dan karena itu ia mengimaninya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun