Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Makna Idealisme

18 Agustus 2018   11:29 Diperbarui: 3 November 2020   17:24 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Idealisme (Sumber: www.quora.com)

Idealisme memang bukan suatu istilah yang identik dengan kebenaran atau kebaikan. Artinya, seorang idealist bukan berarti seorang yang menempuh jalan kebenaran menurut parameter tertentu.

Coba renungkan bahwa orang orang seperti Hitler, Lenin, Karl marx, Nietzhe sekalipun mungkin mereka dapat disebut sebagai orang orang idealis alias orang yang memiliki idealisme yang kuat.

Di sisi lain para nabi-rasul pun mereka adalah orang orang yang memiliki idealisme yang kuat.tetapi apabila dianalisis secara seksama ada perbedaan yang signifikan antara para nabi dengan orang orang yang saya sebut diatas yang terlalu lebar untuk dijelaskan disini.orang akan dapat melihat bahwa idealisme mereka mengarah kepada dua hal atau dua arah yang berbeda.

Dengan kata lain, idealisme itu adalah sejenis rasa cinta kepada ide-gagasan-nilai nilai tertentu termasuk keyakinan dan menjadikan semua yang abstrak itu sebagai cita cita-tujuan, visi-misi yang lalu diperjuangkan yang mana rasa cinta itu ber efek menumbuhkan energi semangat yang menyala nyala.

Dengan kata lain Hitler memperjuangkan ide-gagasannya secara militan itu karena dilandasi rasa cinta yang kuat terhadap visi-misi yang diperjuangkannya itu dan demikian pula seorang nabi ia teguh memperjuangkan keyakinannya karena dilandasi rasa cinta yang kuat terhadap apa yang diyakininya itu. 

Keliru kalau beranggapan seorang nabi melakukan pekerjaannya oleh karena unsur keterpaksaan hanya karena merasa sudah merupakan kewajiban moral misal karena tak ada kata 'terpaksa' dalam kamus seorang idealist kecuali rasa cinta semata.

Rasa cinta yang bisa membakar jiwa yang membuat sang idealist rela mengorbankan hal hal yang bendawi yang berbeda hanyalah akibat yang diperoleh dari sebab idealisme yang berbeda beda,akibat yang dialami seorang Hitler berbeda dengan akibat yang dialami seorang nabi bahkan idealisme Nietzhe berakibat kegilaan bagi dirinya sendiri akibat pengabaiannya terhadap prinsip logosentris.

Tapi itulah hal positif dari idealisme adalah ia bisa me bangkitkan semangat-gairah yang militant, tetapi energi semangat yang berasal dari rasa cinta terhadap yang abstrak itu bisa mengarah ke kiri atau ke kanan-kepada hal hal yang baik dan juga tidak baik kepada jalan kebenaran dan juga kebatilan. 

Contohlah idealisme Hitler yang berakibat penderitaan pada banyak orang semula berasal dari rasa cintanya kepada ide-gagasan nilai nilai yang ia temukan serta lalu kembangkan.

Di sisi lain karena dorongan idealisme lah seseorang dapat menjadi pencari kebenaran sejati yang penuh dengan semangat dan dapat menolak hal hal yang bisa membunuh idealismenya.

Dan artinya, latar belakang dari idealisme tiap orang itu berbeda beda.hal itu biasanya berasal dari kontemplasi pribadi atas berbagai pengalaman yang ditemukan dalam kehidupannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun