Temuan sains yang masih hangat memberitakan:
Kisah keberhasilan pembentukan 'chimera' (hybrida hasil gabungan dua makhluk) berhasil dilakukan di laboratorium dengan menggunakan tikus yang otaknya dimasukkan sel otak manusia.Â
Hal yang paling menakjubkan setelah beberapa saat sel otak manusia berhasil berkembang dan menginvasi sel otak tikus sehingga sebagian besar otak tikus tersebut adalah sel selnya adalah otak manusia.
Mereka adalah para ahli otak dan sistem syaraf pusat dari the Centre for Translational Neuromedicine  di the University of Copenhagen dan the University of Rochester.
Para peneliti mengambil sel kulit yang sehat dari anak yang orangtuanya menderita schizophrenia. Dengan mengunakan teknologi sel punca, sel ini berhasil diubah menjadi sel glial progenitor yaitu sel yang akan berubah menjadi glia dan selanjutnya dicangkokkan ke otak tikus.
Hal yang paling menakjubkan adalah setelah beberpa lama dicangkokkan, sel glial progenitor berkembang dan menginvasi serta mengambil alih sel sel otak tikus. Â
Ketika sel glia tikus mati ternyata sel glia tikus ini diganti dengan sel glia yang berasal dari manusia.Hasilnya setelah beberapa lama semua sel glia otak tikus ini digantikan dengan sel glia manusia. Â
Dengan kata lain bahwa otak tikus ini kini telah diganti dan berubah menjadi sel sel yang berasal dari otak manusia schizophrenia tikusnya akan menampilkan tingkah laku yang abnormal juga.
Hal lain yang juga menarik adalah tikus yang otaknya dicangkokkan dengan glia yang berasal dari orang normal ternyata performanya lebih prima dan lebih cerdas setelah dilakukan serangkaian uji kecerdasan.
Ada dua cara untuk membuat chimera. Pertama, dengan mengenalkan organ satu hewan ke hewan lainnya---rencana yang berisiko, karena sistem imun organisme inang mungkin akan menolak organ baru tersebut.
Metode lainnya yaitu dengan memulai pada level embrio, mengenalkan sel-sel satu hewan kepada embrio hewan lainnya dan membiarkan tumbuh bersama menjadi hibrida.