datang seorang lelaki terenyuh dan tertunduk lesu. Rupanya sedang murung dibalik asanya yang menggantung.
Dalam kopi yang ia seduh, dalam adukan itu terdapat harapan dan doa, menepi sejenak pada Muara pinta,....
" Aku harus menitipkan asa dimana? ".barang kali ada sukarelawan yang menjajakan nya.
Baca juga: Puisi: Sisakanlah untuk Dibagikan
pada langit-langit mendung dan jalanan kering terimbas guyuran air hujan....
Terkandung sebuah cobaan berbalut rasa sabar yang harus berkobar...
Semarang, 27 Desember 2022
Baca juga: Puisi: Menunggu Hujan Reda
Baca juga: Puisi: Ada Asa yang Harus Ku Rajut Kembali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!