2. Penguatan lembaga-lembaga negara untuk mengawasi jalannya pemerintahan: Pada masa Reformasi, muncul kesadaran pentingnya membangun lembaga-lembaga negara yang kuat dan independen guna mengawasi kinerja pemerintah. Salah satu contoh nyata adalah berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang dibentuk untuk memerangi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang merajalela pada masa sebelumnya. Â
3. Kebebasan berpendapat mulai terbuka luas: Reformasi membawa angin segar bagi kebebasan berekspresi dan berpendapat di Indonesia. Jika pada masa Orde Baru pers dan masyarakat sering dibatasi dan diawasi ketat, maka pada masa Reformasi pers memperoleh kebebasan untuk menyuarakan fakta dan opini tanpa takut ditekan pemerintah.Â
4. Desentralisasi atau otonomi daerah diterapkan: Salah satu perubahan penting pada masa Reformasi adalah diterapkannya desentralisasi atau otonomi daerah. Kebijakan ini bertujuan agar daerah memiliki kewenangan yang lebih luas dalam mengelola urusan pemerintahan, pembangunan, dan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan potensi wilayahnya masing-masing.Â
Namun, masa Reformasi juga menghadapi tantangan tersendiri, seperti konflik sosial di beberapa daerah, praktik korupsi yang masih terjadi, dan belum meratanya hasil Pembangunan.
Perjuangan bangsa Indonesia dari masa Orde Baru hingga Reformasi menunjukkan bahwa kemerdekaan bukan sekadar bebas dari penjajahan, tetapi juga perjuangan terus-menerus untuk mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan kehidupan demokrasi yang sehat. Setiap periode memiliki tantangan dan keberhasilannya masing-masing, dan kita sebagai generasi penerus bangsa perlu belajar dari sejarah ini untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik ke depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI