Mohon tunggu...
Ucup Budug
Ucup Budug Mohon Tunggu... -

Saya hanya seorang pengangguran, lulusan Sekolah menengah, yang mungkin mereka (Orang baik) bilang bukan pemuda harapan bangsa. Http://Ucupbudug.wordpress.com Http://Reverbnation.com/Ucupbudug

Selanjutnya

Tutup

Puisi

KARTINI GILA VS KARTINI WARAS

21 April 2012   05:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:20 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang yang indah bersama bulannya, di iringi rintik hujan di musim kemarau, aku mengikuti arah jalan pulang pada bumi yang lonjong..

Itu di sana..
itu di sini..
Aku ada di sini..
Ci..luk..ba..

Surti perempuan cantik dengan rambut panjang menjulur gimbal kebawah. Semakin cantik dengan balutan baju seadanya, atau tanpa sehelai benang pun di sekujur tubuhnya. ia adalah yang tercantik di antara wanita cantik di dunia. Menurutnya.

dibalik itu.

Ibu kita kartini putri sejati
Putri indonesia, untuk selamanya..

Melani tampil sempurna dengan sanggul imitasi dari salon ternama dan baju kebayanya yang baru saja kemarin di belinya di Mall. Tampil penuh percaya diri, berdiri di depan ratusan teman-teman sekolahnya yang juga tak jauh beda pakaian apa yang di kenakannya.

di sisi lain.

"Permisi, apa benar ini rumah Bapak Kartono ! ini ada kiriman surat dari KBRI di Arab saudi, silahkan di tanda tangan". tegur pengantar surat (tukang pos) kepada bapak tua renta, berbalut sarung, kopiah miring dan telanjang dada.

Di panggilnya anak lelaki kecil kurus kering yang sedang sibuk mengurusi kotoran kambing majikannya oleh bapaknya, kartono. "Nak, Kamu tau bapak tak bisa membaca, coba kau bacakan surat ini, pasti dari kakakmu Kartini, bapak dengarkan". Bergegas Tono pun membuka surat lantas membacakannya untuk bapaknya.

"....
....
....
Jenazah akan tiba kira-kira pukul 20:00 WITA, mohon pihak keluarga menyiapkan penyambutan, segera.

Turut berduka cita.
KBRI ."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun