Mohon tunggu...
Uci Anwar
Uci Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Karena Hidup Harus Bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Makam Dua Gadis Cilik yang Termuliakan

21 Desember 2019   23:11 Diperbarui: 25 Desember 2019   16:13 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka tidak kesulitan menemukan tempat ini, karena ketua komunitas, Iwan BSN adalah penduduk daerah tersebut. Dia juga yang mengetahui, bahwa pagar tersebut bisa dibuka dengan menjulurkan tangan ke balik pagar, dan membuka kunci rantai gerbang.

dokpri
dokpri
Jalan sedikit lagi, sekitar 200 meter dari makam Adik Irma, terdapat sebuah makam gadis cilik lainnya. Bernama Wan Syarifah Fatma. Makam ini pada hari hari tertentu ramai dikunjungi penziarah. 

Makam gadis cilik berusia 9 tahun ini dimuliakan tersebab oleh sejarah pula. Menurut riwayat, kakek gadis cilik tersebut adalah seorang tuan tanah kaya raya di daerah ini.

Pada tahun 1700 Masehi, Saimun, demikian nama laki-laki kaya tersebut, sakit parah.

Dia mengadakan sayembara dan bernazar. Siapa pun yang bisa menyembuhkan sakitnya, akan dinikahkan dengan putrinya, yang bernama Sakinah.

Seorang pemuda tampan dari negeri Yaman, Habib Abdullah bin Muhammad Aidid, berhasil menyembuhkan Saimun, dan menjadi pemenang sayembara. 

Dari hasil pernikahan tersebut, lahirlah seorang putri bernama Fatmah. Gadis cilik ini penghapal Al-Quran alias Hafidzah. Dia menuruni talenta ayahnya, mampu menyembuhkan orang sakit.

Banyak masyarakat sudah disembuhkannya. Pada usia 9 tahun, dia mendapat haid pertama, sekaligus haid terakhirnya. Karena setelah haid bersih, dia dipanggil Sang Maka Pengasih.

Habib Abdullah memakamkan putri kesayanganya di daerah Petogogan, Kebayoran Baru ini. Dan memerintahkan para pembantunya untuk merawat makam tersebut.

img-20191220-wa0052-5dfe4179d541df08f3463413.jpg
img-20191220-wa0052-5dfe4179d541df08f3463413.jpg
"Konon kawasan ini amat keramat, Pada waktu itu, jika burung melintas di atas nya, burung akan mati," jelas Iwan, yang juga penduduk daerah tersebut.

Dijelaskan Iwan, treking yang dilakukan komunitas Pemangku memang tidak melulu berupa jalan jalan atau berburu kuliner. Pada banyak trek, diselipkan wisata sejarah, heritage, dan kuliner jadul. Treking yang dilakukan jumat 20 Desember 2019 lalu, diberi nama " Trek Dua Putri Suci".

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Titik kumpul anggota, pada sebuah kursi di trotoar, berlanjut dengan jalan kaki berkeliling trotroar gedung walikota yang asri, berziarah di dua makam gadis cilik yang termuliakan tersebut.

Perjalanan diselingi juga dengan sarapan ringan di kantin kecil balaikota, yang terletak dekat area parkir. Amat kecil kantinnya, namun untuk kulinernya, berani direkomendasikan dalam skala bintang lima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun