Apa aja jenis pasar saham yang ada di Bursa Saham Indonesia?
Mungkin pengetahuan ini nggak penting-penting amat. Tapi ini bisa menambahkan pemahaman kamu tentang pasar modal di Indonesia, supaya kita bisa jadi investor saham yang semakin baik.
Pasar saham layaknya sebuah pasar yaitu tempat kita bertransaksi jual dan beli. Hanya saja objek jual belinya adalah surat kepemilikan perusahaan yang disebut dengan saham.
Meskipun terkesan keren, karena kesannya kita bisa jual beli bukti kepemilikan perusahaan. Jangan bayangin kalo transaksi saham itu cuma milik orang kaya doang. Memang objek jual belinya itu kalo ditotal bisa jadi sangat besar nilainya, bisa sampai triliunan nilainya.
Tapi, nilai triliunan itu kan dipecah jadi banyak lembar saham. Bahkan sampai ratusan ribu lembar saham. Jadinya, harga per lembar sahamnya pun menjadi murah.
Contohnya saham Ace Hardware, saat konten ini dibuat memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 13 triliun. Tetapi jumlah lembar saham dari Ace Hardware ini yang diperdagangkan adalah sebanyak 17 miliar. Maka jika dibagi antara kapitalisasi pasar dengan jumlah sahamnya, maka harga sahamnya adalah Rp 765.
Harga Rp 765 itu merupakan harga 1 lembar saham. Karena aturan di Bursa Efek Indonesia, yaitu jumlah minimal pembelian lembar saham adalah 1 lot. Maka modal yang perlu kamu keluarkan untuk memiliki saham Ace Hardware adalah Rp 76.500. Karena 1 lot saham sama dengan 100 lembar saham.
Dan ketika kamu sudah membeli saham Ace Hardware ini, kamu pun tercatat sebagai pemilik perusahaan ini. Meskipun kamu hanya memiliki 1 lembar saham perusahaan ini. Keren kan...
Itulah keajaiban bursa saham. Kamu bisa dengan mudah punya perusahaan dengan modal minimal.
Nah, kembali lagi ke jenis pasar di bursa saham Indonesia. Nah, sebagian besar transaksi jual beli saham itu berlangsung di salah satu pasarnya, yaitu pasar reguler.
Pasar reguler ini merupakan salah satu dari beberapa jenis pasar yang ada di Bursa Efek Indonesia. Lalu apa aja jenis pasar yang ada?
Pasar Saham di Indonesia pada dasarnya dibagi menjadi 2 jenis pasar, yaitu pasar saham perdana dan pasar saham sekunder.
Pasar saham perdana, ada juga yang menyebutkan pasar primer. Pada pasar primer, perusahaan akan menjual saham baru kepada publik untuk yang pertama kalinya. Nah, kalo kamu pernah dengar istilah IPO. Maka saham-saham yang dijual pada pasar perdana ini bisa disebut juga saham-saham IPO. Dan dapat dikatakan bahwa pasar perdana merupakan pasar yang mempertemukan antara pemilik perusahaan awal, dengan para investor.
Jika pasar perdana mempertemukan antara pemilik perusahaan awal dengan investor, maka pasar sekunder mempertemukan antara investor dengan investor. Jenis pasar sekunder secara garis besar bisa dibagi menjadi 3, yaitu pasar reguler, pasar tunai, dan pasar nego.
Sebagian transaksi pasar yang terjadi berlangsung di pasar reguler. Lalu apa sih yang dimaksud dengan dengan pasar reguler, tunai, sama nego?
Pertama pasar reguler. Transaksi di pasar reguler akan berlangsung melalui bursa saham, dalam hal ini Bursa Efek Indonesia. Pada saat proses tawar menawar dilakukan, mekanisme yang digunakan adalah Jakarta Automated Trading System. Biasanya, proses transaksi selesai di hari ketiga bursa setelah transaksi terjadi. Harga jual maupun beli saham telah ditetapkan langsung oleh setiap pialang. Kemudian harga yang sudah pasti akan ditampilkan oleh pialang saham di papan elektronik BEI untuk dilihat secara umum dan lebih transparan. Sedangkan bid dan offer pada pasar reguler bergerak sesuai dengan situasi pasar saat itu. Untuk menghindari spekulasi harga yang berlebihan, bursa efek akan menetapkan harga berdasarkan istilah batas atas serta batas bawah atau biasa disebut auto rejection.
Lalu pasar Tunai. Pada pasar tunai, pembayaran dilakukan secara tunai atau cash settlement, yaitu pembayaran dilakukan pada saat transaksi terjadi. Pasar tunai juga memiliki mekanisme tawar menawar seperti pada pasar reguler, namun prosesnya lebih singkat karena tidak memerlukan waktu penyelesaian transaksi seperti pada pasar reguler. Transaksi di pasar tunai dilakukan dengan sistem lelang.
Kemudian pasar nego. Pedoman yang digunakan pada kondisi tawar menawar atau perdagangan di pasar negosiasi menggunakan kurs terakhir di pasar reguler. Selain itu, pasar negosiasi juga memiliki kelebihan yaitu dapat memperdagangkan saham dalam jumlah kecil atau sedikit. Penyelesaian transaksi pada pasar negosiasi dilakukan secara bilateral antara pihak pembeli dan penjual.
Itulah jenis-jenis pasar saham yang ada di Indonesia. Sekarang kamu sudah tau kan, ada beberapa jenis pasar yang ada di bursa saham di Indonesia. Dan sebagian besar transaksi saham berjalan pada pasar reguler. Semoga konten ini bisa bermanfaat buat kamu, terutama untuk menambah pengetahuan kamu.
