Mohon tunggu...
Adhityo N Barsei
Adhityo N Barsei Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

Orang sering kesulitan memahami apa yang saya sampaikan. Mungkin lewat tulisan saya bisa memberikan pemahaman lebih sederhana

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Skenario Persebaran Covid-19 di Indonesia

18 April 2020   15:25 Diperbarui: 18 April 2020   15:30 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai lembaga pemerintah dan swasta terus melakukan kajian dan permodelan terkait prediksi wabah Covid-19. Skenario ini dibuat untuk menentukan tindakan atau kebijakan apa yang tepat untuk pemerintah. Tujuannya adalah untuk menghambat laju penyebaran Covid-19 agar tidak semakin menyebar. Berikut adalah beberapa hasil kajian terkait persebaran Cocid-19.

  • Peneliti dan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio mengatakan bahwa jika aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tidak dipatuhi dengan baik, maka puncak kasus Covid-19 adalah pada akhir bulan ramadhan yaitu akhir Mei dengan capaian 10.000 kasus. Hal itu didukung jika target tes PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah 10 ribu per hari. Prediksi ini diasumsikan jika belum adanya vaksin atau obat spesifik penangan Covid-19. Dengan skenario tersebut, kasus Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada akhir tahun.
  • Badan Intelijen Negara (BIN) juga memprediksi puncak wabah Covid-19 namun puncaknya terjadi pada akhir Juli dengan 106.287 kasus. Sebelumnya BIN pada awal maret memprediksi kasus Covid-19 sebanyak 1.577 orang. Prediksi ini cukup akurat dengan selisih hanya 3,1%. Dengan skenario ini Kepala Gugus Tugas Covid-19 mengatakan bahwa aturan pemerintah wajib dilakukan untuk mengurangi angka – angka dari skenario tersebut.
  • Alumni Departemen Matematika UI membuat permodelan penyebaran Covid-19 puncaknya terjadi pada 4 Juni dengan 11.318 kasus baru dengan skenario tanpa penanganan pemerintah. Kemudian skenario dengan kebijakan tegas pemerintah, puncak Covid-19 berakhir pada akhir mei hingga awal juni.
  • Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia memprediksi 2,5 juta orang di Indonesia terjangkit dan 240.244 meninggal akibat Covid-19 pada hari ke-77 dengan skenario pemerintah tidak melakukan intervensi secara tegas. Kemudian jika pemerintah melakukan kebijakan penanganan secara tegas, kasus diperkirakan mencapat 600ribu dan angka kematian 11.898 orang pada hari ke 98-100. Puncaknya pada hari ke-80 dengan capaian 70ribu kasus.

Skenario ini dilakukan dengan permodelan yang terukur dan ilmiah. Kita bisa melihat peran pemerintah sangat berpengaruh terhadap laju persebaran Covid-19. Artinya, kita sebagai masyarakat Indonesia wajib patuh dan taat terhadap kebijakan yang dihimbau oleh pemerintah.

Penerapan PSBB (Pengendalian Sosial Berskala Besar) harus dilakukan dengan adanya sanksi yang tegas dengan melibatkan TNI dan Polri, Bantuan Langsung Tunai (BLT) juga harus dipastikan teralokasikan dengan benar untuk masyarakat kurang mampu dan tidak bisa belerja di tengah wabah. Jika kita mengabaikan berbagai skenario ini, maka jumlah kasus dan kematian bisa semakin tinggi melebihi prediksi sebelumnya. Tentu saja kita semua tidak mau hal itu terjadi.

Sumber :

https://www.liputan6.com/health/read/4229350/prediksi-dua-skenario-puncak-kasus-covid-19-di-indonesia

https://katadata.co.id/berita/2020/04/03/prediksi-5-lembaga-soal-corona-di-indonesia-paling-cepat-mereda-mei

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/03/123616065/prediksi-sejumlah-pakar-soal-puncak-wabah-virus-corona-di-indonesia?page=all

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun