Mau berbagi sedikit pengalaman Donor Apheresis. Pagi ini, Aku mengunjungi PMI DKI Jakarta di Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat. Terakhir kali kesini donor darah memang sempat pernah ditawari untuk donor Apheresis tapi masih belum kuat mental karena donornya menggunakan mesin.
Akhirnya tadi pagi setelah googling pengalaman donor Apharesis barulah berani untuk donor. Prosedur pelayanannya seperti donor darah biasa, pendonor diminta untuk mengisi formulir terlebih dahulu. Ketika Aku memberikan formulir dan menanyakan ke petugas pelayanan PMI untuk bermaksud donor Apharesis. Ternyata, untuk donor apheresis, kita harus mendaftar terlebih dahulu. Tapi berhubung kata PMI nya stock trombosit golongan darah A sedang kosong, maka Aku diijinkan untuk donor Apharesis.
Sebelum donor, sampel darah diambil menggunakan jarum suntik. Kemudian ditunggu kira-kira 20 menit untuk memeriksa trombositnya. Waktu itu trombositku 240.000. Setelah dicek dan bisa donor, Aku diminta untuk ke toilet terlebih dahulu karena proses donor Apheresis cukup lama.
Selama proses donor, Aku tidak merasakan apa-apa seperti donor darah biasa. Hanya saja, ketika darah yang telah diolah di mesin kembali ke tubuh. Ada sedikit rasa kebas pada bagian mulut dan wajah serta dingin pada bagian tubuh apalagi kaki. Petugas PMI mengatakan bahwa itu wajar karena efek vitamin yang dimasukkan ke dalam darah menuju tubuh kita. Selama proses donor juga kita diberi minuman protecal penambah calsium dalam tubuh.
Setelah donor selesai, Aku diminta petugas untuk mendaftarkan agar menjadi pendonor rutin setiap bulannya. jadi, untuk donor darah biasa membutuhkan waktu 2,5 -- 3 bulan, donor Apheresis hanya butuh rentang waktu 1 bulan saja.
Lalu, mengapa sih harus donor darah? Selain menjaga regenerasi sel dan darah dalam tubuh, Aku berfikir bahwa banyak orang yang hidupnya tidak seberuntung kita. Alangkah baiknya kita bersyukur kepada Allah dengan memberikan sebagian dari tubuh kita untuk mereka yang membutuhkan.