Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Nyamannya Main di Istana Kaisar dan Taman Imperial Park

18 April 2021   16:34 Diperbarui: 18 April 2021   17:00 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi sejuk dengan sarapan enyak banget mendadak menjadi membara. Jadi ceritanya, guide kami diganti, dengan perempuan semok abis nan cantik dengan belahan dada menyembul. Sontak saja, kedatangannya memicu perhatin satu tim. Sebenernya saya sedikit risih, tapi yasudah lah yang penting tidak merugikan saya.

Tapi...gaya berpakaian ini menyebabkan emak-emak murka, seperti yang saya bilang. Emak-emak yang super rese dan ribet lalu hobi selfie ini langsung menggelandang si tour guide baru kami. Tanpa sepengetahuan kelompok, ternyata si wanita super seksi ini ditegur dan disuruh untuk menutup auratnya yang membangkitkan syahwat, utamanya syahwat sang suami wkwkw. Akhirnya dia kancingkan juga baju bagian atasnya. 

Saya pikir, masalah selesai. Tapi perang dingin terjadi! Si guide ternyata memendam rasa kesal, bukan cuma perihal baju tapi kerempongan emak-emak tersebut yang minta selfie lah sampe perihal perbacotan. Dia lihai tidak menampakkannya, tapi di sebelah saya amarah dia menyembur semua. Saya mendengarkan dengan penuh kesabaran dan pengertian. Memang kalau saya jadi dia udah saya tinggal tuh emak-emak haha. 

Triknya pun banyak kalau dia udah gak tahan, pura-pura nganterin saya solat, pura2 belajar buat ujian, wkakaka kalau inget itu mau ketawa rasanya. Tapi baiklah, sembari menunggu bus dan mrt saya melihat toko kecil Pachinko! Ih, penasaran pengen masuk. 

Tapi kata temen saya, gak usahlah! cewe gak baik ke sana. Oke baiklah. Perjalanan pertama kami dimulai ke Istana kaisar atau Imperial Palace Park. Beda dari tempat wisata yang lain, tempat ini punya parkiran bus yang lapang. Saya pikir bakal bener-bener rame. Eh ternyata, masih tetap nyaman karena memang diarahinnya jauh juga. 

Saya pikir di sini saya bisa mendekat ke istana ternyata hanya lihat dari kejauhan. Sedih amet. Jadi istana yang udah ada di zaman Edo ini emang punya struktur yang unik jadi jembatannya itu emang sengaja dibuat dengan material tertentu untuk menghalau musuh. 

Trus saya jadi bingung, orang-orang bener-bener mau foto dengan latar belakang istana nun jauh di sana itu. Saya sih gak nafsu. Malahan saya lebih tertarik foto dengan bangunan yang lebih modern dan artistik. tepat di seberang istana daripada panorama istana yang sok eksklusif itu.

dokpri
dokpri
Setelah, puas dengan pemandangan istana yang tidak memuaskan, kami jalan-jalan di taman sekitaran. Musim gugur yang belum benar-benar mengubah daunnya menjadi coklat ini tetap membuat suhu yang nyaman di tubuh. Nyamannya ini membuat saya berpikir pantesan aja banyak orang jepang suka piknik, karena memang asik banget. Bikin betah berlama-lama.

dokpri
dokpri
Setelah beneran puas dengan jalan-jalan di taman kami bergeser ke tempat makan. Tapi sepanjang jalan ada banyak hal menarik, lansia banyak berkumpul di sekitaran istana. Mereka melukis. Wow. Ternyata mereka punya komunitas, sebenernya saya mau banyak bertanya tapi diburu2. Suka sih sama mereka yang welcome banget sama kita dengan senyumnya yang tulus. 

Jalan menuju ke tempat makan juga jauh sekitar 15 menit. Tapi tempat makan ini halal dan murah. Dagingnya juga endes banget. Ampe lahap saya makan. Habis makan, kita diskusi mau ke mana selanjutnya. Ada opsi mau ke Harajuku lagi atau tempat lain. 

Saya pikir sudah cukup saya melihat pusat perbelanjaan meski masi penasaran sama center of anime. Akhirnya kami memutuskan kembali ke hotel untuk packing karena sore nanti harus balik ke Jakarta. Transit lagi di Bangkok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun