Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perjalanan Terakhir di NTT

15 September 2017   14:23 Diperbarui: 15 September 2017   14:28 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Selesai dari kumpul-kumpul di forum desa, pulangnya kita menyempatkan foto-foto barenga-bareng di salah satu tebing. Wah seger banget pokoknya dan emang keliatan indah banget apalagi sama orang-orang yang seru.

dokpri
dokpri
Kita juga mampir ke dermaga untuk menikmati sunset dan ternyata lagi mendung. Namun enggak buat keindahannya hilang, Malah kita bisa foto-foto ala ala video klip gitu hahahha.... siapa dulu yang foto. Sayang banget klo orang yang udah ke tempat bagus tapi fotonya ga bagus. Gue suka misuh-misuh kalau tempatnya bagus tapi foto orangnya lebih gede daripada foto pemandangannya hahaha... klo selfi gitu mah di rumah juga bisa orang isinya muka lu semua hahaha

dokpri
dokpri
Pulangnya udah ditutup cantik dengan pelangi. Wah gimana gak kerasa komplit bgt kan perjalanan ini. Hmmm...

Kita juga sebagai Indonesia harusnya belajar dari pelangi yang berwarna warni menyatu, melengkung memberi pesona bagi orang  yang melihatnya. Kita Indonesia juga beda-beda dan harusnya belajar menyatu dalam perbedaan dan membuat orang terpana melihatnya.  Hiks....

Kembali ke Kupang

Sudah saat saya sama teman-teman jurnalis balik ke Kupang. Keesokan harinya kita sudah harus pulang. Godaan untuk extend di daerah paling cantik ini menggedor gedor relung hati saya (cieileh), karena akan amat sulit lagi saya ke sana. Apalagi saya pengen banget nyebrang ke lembata yang juga punya pemandangan tak kalah bagus. Ada juga Danau Kalimutu sampai Manggarai yang suka ada di website dunia.

Sesampainya di Kupang udah letih banget 9 hari ini, harus penuhin undangan DPRD lagi untuk dengar pendapat soal TKI ilegal ini. Mencoba semangat, untung teman-teman jurnalis yg bareng asyik asyik bisa jadi tempat curhat (lho kok!).

Habis selesai acara kita gak mau ngelewatin episode beli oleh-oleh yang cukup nguras kantong karena beli kain ikat NTT lumayan mahal. Tapi mana tega lu nawar rendah sama pedagangnya karena tahu gimana susahnya bikinnya dan gimana lu bantu mereka dengan beli produk kain ikat.

Kemudian dengan baik hatinya, driver kita nganterin ke wisata di dekat situ gara-gara gue komporin untuk bisa kemana gitu di akhir terakhir. Dan sampailah kita di air terjun  Oenesu. yang letaknya lumayan terpencil dan gak terurus. Kasihan! padahal air terjun ini lumayan jernih dan bersih, beberapa pemuda juga cliff jump di sini. Asyik banget tapi karena enggak bawa baju, mikir2 deh buat nyebur.

dokpri
dokpri
Di sini kita bisa naik ke beberapa tingkatnya. Tenang aja, batunya enggak licin kok. Setelah puas main-main dan dapet foto keren, akhirnya kita balik dan keingetan kembali klo kita sebenarnya sudah capek banget. Sore di hotel saya langsung tepar dana entah kenapa sedih banget hati karena besoknya harus pulang dan ternyata ini firasat kalau ternyata ibu dari orang terdekat saya meninggal. Hiks

Bagaimana pun saya merasa beruntung pernah menginjakkan kaki di sini. Di tempat yang bagi banyak orang disebut 'kepingan surga Indonesia'. Jadi jangan sayang sama uangmu buat pergi ke sini. Dijamin enggak nyesel!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun