Mohon tunggu...
Tyas Ratna
Tyas Ratna Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mari Jelajahi "Bangkok"dan Temukan Jurnalnya!

22 Februari 2018   19:11 Diperbarui: 22 Februari 2018   19:29 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa yang akan anda lakukan jika suatu hari anda diminta untuk menemukan jurnal yang tersebar di penjuru Kota Bangkok? Hal inilah yang terjadi pada Edvan, tokoh utama dalam novel berjudul Bangkok karangan Moemoe Rizal. Novel ini pertama kali terbit pada tahun 2013 oleh penerbit Gagas Media. Novel dengan judul lengkap Bangkok : The Journal ini merupakan salah satu bagian dari seri Setiap Tempat Punya Cerita. Seri tersebut merupakan kerjasama antara dua penerbit besar, yaitu Gagas Media dan Bukune. Buku ini menceritakan tentang perjalanan Edvan dalam mencari jurnal wasiat mendiang ibunya yang tersebar di seluruh penjuru Bangkok dengan bantuan orang-orang di sekitarnya. Banyak kejutan yang terjadi di sepanjang cerita, dan Moemoe Rizal berhasil menyajikan novel ini menjadi sebuah karya yang tak hanya menarik, namun juga indah untuk dibaca. Maka tak salah jika di sini saya akan membedah novel ini lewat unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.

Bangkok : The Journal. Mungkin yang pertama kali melintas di pikiran anda ketika mendengar judul novel ini adalah jurnal petualangan menelusuri Kota Bangkok. Namun pada dasarnya, tema yang diangkat dalam novel ini lebih dalam dari sekedar petualangan menjelajahi Kota Bangkok. Makna dari sebuah kehidupan, adalah suatu hal yang dalam novel ini sedang dicari oleh Edvan, sang tokoh utama sekaligus menjadi tema pembangun cerita Bangkok ini. Edvan yang sudah sukses, merasa dirinya sudah sangat di atas awan dan melupakan keluarganya. Ketika akhirnya ego Edvan luruh dan ia pulang ke kampung halaman untuk menemui ibunya yang sakit, semuanya sudah terlambat. Ibunya telah meninggal, dan yang lebih buruk ia harus menemui sosok adik yang dikenalnya sebagai lelaki kini telah berubah wujud menjadi wanita cantik yang sangat mirip dengan mendiang ibunya. Edvan merasa hidupnya salah, apalagi ketika ia harus memenuhi wasiat sang ibu yang menurutnya konyol dan tak masuk akal ; menemukan jurnal yang ibunya sebar di penjuru Kota Bangkok. Terpaksa melaksanakan, Edvan dibantu oleh seorang pemandu wisata bernama Charm dan adiknya, Max. Edvan yang arogan dan meremehkan kehidupan, lama kelamaan memahami arti dari kehidupan itu sendiri lewat orang-orang di sekitarnya dan jurnal milik ibunya. Tema yang coba diangkat oleh Moemoe Rizal cukup krusial. Disamping megangkat masalah keluarga, Rizal juga menyenggol sedikit tentang masalah trans gender yang marak terjadi di Thailand. Tentu saja masalah percintaan tak lupa dijadikan bumbu, karena pada dasarnya cinta lah yang mengubah sosok Edvan. Cinta ibu, cinta Charm, cinta Edvin dan tenntunya pelajaran hidup yang ibunya sampaikan lewat jurnal yang ditiitpkan mendiang ibunya kepada orang-orang yang dipercayainya.

Jalan cerita dari Bangkok : The Journal sangatlah menarik. Ceritanya berjalan maju, dengan banyaknya perubahan sifat dari tiap tokohnya. Crita bermula dari Edvan yang sombong dan merasa dirinya telah sukses, enggan kembali ke kampung halaman hingga pada suatu ketika, Edvin yang merupakan adiknya mengirimi pesan bahwa sang ibu telah meninggal dunia.

"...Ada kabar buruk, kak. Mohon balas SMS ini. Aku ingin kaka cepat pulang...

 "manusia macem apa lo?nggak keren, ah. Udah  bikin bangunan berlantai-lantai, tapi keukeuh ninggalin nyokap sampe delapan tahun gara-gara harta warisan doang?"

...Karena Ibu meniggal hari ini." (hal.12-13)    

Edvan yang saat itu berdomisili di Singapura akhirnya merelakan pekerjaannya dan memilih kembali ke Bandung. Ketika Edvan pulang, ia dikejutkan denga penampikan Edvin, adiknya laki-lakinya yang kini  memilih menjadi wanita bernama Edvina. Tentu Edvan tak bisa menerima itu begitu saja.

"Aku tak menyangka manusia di depanku inilah yang dulu menjadi adikku.

"Gimana kabar kakak?"

"Kamu manusia laknat."

"Terserah." Edvin menyunggingkan senyum seolah tampil dalam gaun seksi tersebut adalah hal yang wajar."(hal.24)                      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun