Mohon tunggu...
Tyas Arini
Tyas Arini Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Content Writer

Bekerja dan bersenang-senang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

5 Konsep Sate Ratu yang Berbeda dengan Restoran Lain

11 Mei 2022   12:25 Diperbarui: 11 Mei 2022   12:35 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak terima reservasi (foto: instagram.com/sateratu)

Sate Ratu, restoran yang terletak di Yogyakarta ini, sedang digandrungi baik anak muda hingga orang dewasa. Hanya dalam 5 tahun, perkembangan Sate Ratu bisa dibilang cukup pesat. Sate Ratu juga menjadi salah satu restoran yang harus wajib dikunjungi untuk wisata kuliner.

Dengan menu andalannya Sate Ayam Merah, orang-orang berbondong-bondong mengunjungi Sate Ratu hingga rela mengantri. Walau begitu, ada konsep-konsep Sate Ratu yang berbeda dari restoran kebanyakan. Konsep apa sajakah yang berbeda?

1. Tidak terima reservasi

Setelah kepindahannya ke outlet yang baru, Sate Ratu tidak menerima untuk reservasi, bahkan untuk partai besar. Walaupun banyak orang yang mengantri dan masuk waiting list, Sate Ratu tetap tidak memberlakukan reservasi. Hal ini dikarena menurut Budi Seputro, owner Sate Ratu, dengan reservasi justru membuat pengunjung tidak nyaman.

Sebagai contoh, ada sekelompok orang yang reservasi jam 1, sudah disiapkan meja dan menunya, namun yang bersangkutan baru datang jam 2. Hal tersebut justru akan merugikan pengunjung yang lain. Sebab, mejanya bisa dipakai terlebih dahulu, namun tidak bisa karena sudah direservasi. Begitu pula, jika sudah reservasi namun pengunjung tak kunjung datang atau batal datang.

Menurut Budi, jika ingin berkunjung dengan banyak orang, lebih baik hindari jam-jam ramai seperti makan siang ataupun makan malam, atau bersedia menunggu sebentar sembari dicarikan meja. Budi juga menempatkan Sate Ratu sebagai restoran semata bukan sebagai tempat pertemuan ataupun tempat rapat.

2. Ada greeter dan runner 

Ada greeter dan runner (foto: instagram.com/sateratu)
Ada greeter dan runner (foto: instagram.com/sateratu)

Ada yang berbeda dari Sate Ratu. Restoran yang mengolah sajian sate ayam ini memiliki pegawai yang berperan sebagai greeter dan runner. Jika belum familiar, greeter adalah seseorang yang menyambut pengunjung ketika datang ke restoran. 

Biasanya greeter di Sate Ratu akan menanyakan jumlah orang yang datang sembari memberikan hand sanitizer dan mengecek suhu tubuh, sesuai protokol kesehatan. Sedangkan runner adalah seseorang yang memiliki tugas untuk mencarikan meja yang sesuai dengan pelanggan.

Jarang sekali untuk restoran memiliki kedua sosok di atas, kecuali restoran mewah atau fine dining. Walau begitu, Sate Ratu tetap memiliki greeter dan runner tiap harinya. Budi mengungkapkan bahwa dengan memiliki greeter dan runner, alur restoran akan lebih rapi dan tentunya pengunjung bisa disambut dan diarahkan dengan lebih baik.

3. Area outdoor tidak selalu dibuka

Area outdoor tidak selalu dibuka (foto: instagram.com/sateratu)
Area outdoor tidak selalu dibuka (foto: instagram.com/sateratu)

Sate Ratu memiliki area outdoor yang sungguh bagus, namun sayangnya area ini tidak selalu dibuka. Tentunya keputusan itu menuai banyak protes dari pengunjung, karena sebagian besar ingin menikmati area outdoor-nya. Budi menjelaskan bahwa lebih baik menutup area outdoor demi kenyamanan bersama.

Hal ini dikarenakan cuaca Jogja bisa dibilang tidak menentu. Apalagi saat musim hujan, biasanya di sore hari, mulai terlihat mendung dan gerimis. 

Budi mengatakan, jika cuaca sudah mulai mendung, tim Sate Ratu akan menutup area outdoor. Ditakutkan ketika ada pengunjung yang bersikukuh tetap di area outdoor dan kemudian hujan, pengunjung tersebut bisa saja tidak mendapatkan meja di area indoor, sebab kapasitas sudah penuh.

Menurut Budi, lebih baik, saat cuaca mulai mendung, area outdoor ditutup dan semua pengunjung dialihkan ke area indoor. Jika cuaca cerah, tentunya area outdoor akan dibuka bagi pengunjung yang ingin menyantap sajian Sate Ratu di area outdoor. 

4. Rumput tidak boleh diinjak

Rumput tidak boleh diinjak (foto: instagram.com/sateratu)
Rumput tidak boleh diinjak (foto: instagram.com/sateratu)

Selain area outdoor, Sate Ratu punya taman kecil yang berada di samping area indoor. Namun, area taman ini tidak boleh diinjak. Alasannya karena taman ini untuk memperindah area indoor dan bisa menjadi pemandangan hijau. Jika taman ini diperbolehkan untuk diinjak, ditakutkan taman ini tidak akan bertahan lama dan akan cepat rusak. Sebab, pertumbuhan taman bisa dibilang cukup lama.

Sate Ratu juga punya pagar pembatas dan pemberitahuan bahwa taman tersebut tidak boleh diinjak. Hal ini demi kebaikan bersama, agar area indoor Sate Ratu tetap sejuk dengan taman kecil di samping.

5. Tutup di hari Minggu

Tutup di hari Minggu (foto: instagram.com/sateratu)
Tutup di hari Minggu (foto: instagram.com/sateratu)

Konsep yang terakhir ini mungkin agak mengagetkan bagi sebagian orang. Jika umumnya restoran selalu buka di weekend, di hari Sabtu dan Minggu, tidak untuk Sate Ratu. Restoran ini justru tutup di hari Minggu dan ini berlaku sejak awal. Padahal bisa dibilang hari Minggu justru hari yang ramai-ramainya untuk restoran.

Budi menjelaskan bahwa hari Minggu adalah hari libur. Dari hari Senin hingga Sabtu, tim Sate Ratu sudah bekerja secara penuh, sehingga hari Minggu didedikasikan untuk istirahat dan berkumpul bersama keluarga. Budi juga menambahkan bahwa dengan hari libur yang bersama-sama akan lebih enak bagi tim dan mereka bisa mengatur jadwalnya menjadi lebih mudah.

Kelima konsep di atas tentu merupakan konsep yang terbaik dan cocok menurut Sate Ratu. Konsep ini bisa ditemui di restoran yang lain, bisa juga tidak. Bagaimana menurutmu? Apakah konsep yang dianut Sate Ratu sesuai atau tidak? Punya pandangan tentang bagaimana konsep restoran yang lebih baik? Yuk, share di kolom komentar, ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun