Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perpustakaan Ada, Lalu Mengapa Minat Baca Rendah

14 Oktober 2022   19:03 Diperbarui: 14 Oktober 2022   19:06 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Dan kembali lagi ke papan yang setia menanti jari untuk mencurahkan nilai- nilai, pandangan, upaya dan sebuah peluang dalam ruang- ruang perjalanan.


Lebih dari 1 minggu , jeda itu mewajibkan saya untuk memilih. Kewajiban lain yang dan itu merupakan bagian prioritas tugas yang harus dilaksanakan. Bukan tentang waktu, tetapi memilih untuk fokus dalam sebuah harapan.
Tentang perpustakaan.


Perjalanan hampir sepekan ini, memberikan banyak gambaran, banyak sisi yang menjadi bagian tidak terpisahkan , jika berbicara mengenai keberadaan perpustakaan. Beberapa perpustakaan menjadi tujuan.

Misinya hanya satu , guna membangkitkan semangat membaca sejak dini, saya coba mencari- cari, apa sebenarnya terjadi. 


Tiada henti belajar dari para senior yang berpengalaman, dan memberikan ruang komunikasi bagi para generasi muda mengenai perpustakaan adalah sebuah tantangan. Sebab tak sedkit dari kita, berbicara soal minat membaca sangat jauh dati harapan.


Kebiasaan membaca buku setiap hari, masih jauh dari apa yang menjadi tujuan budaya gemar membaca. Bagi seorang pelajar, mengikuti pelajaran di sekolah melalui proses menyimak, membaca dan menulis, adalah suatu kewajiban yang mutlak.


Akan tetapi, ketika jam pembelajaran usai, beberapa orang siswa yang sempat saya ajak ngobrol ringan , menjawab dengan jujur bahwasannya , kalau libur ya tidak belajar, atau tidak membaca buku. Mereka lebih memilih bermain, bepergian untuk menghabiskan waktu liburan.


Tidak ada yang salah, dari situasi tersebut kita dapat menduga bahwa, mereka akan membaca buku ketika sedang mengikuti jam pelajaran, lalu kalau tidak ada jam pembelajaran, berarti tidak melakukan kegiatan membaca.


Cukup berlebihan mungkin, jika saya akhirnya membahas situasi ini. Namun dibalik itu semua, mengapa harus sering dibicarakan ? Bukankah menumbuhkan kebiasaan dapat dilakukan dengan seringnya kita melakukan sesuatu hingga menjadi terbiasa.


Metode sederhana yang dapat diterapkan adalah, memulai membaca sebuah buku dalam sehari 2 halaman saja, coba. Tidakkah dalam seminggu akan terlewati 14 halaman, dan andai kata tebal sebuah buku 60 halaman diluar cover, lembar judul, tentang penulis atau lembar lainnya, setidaknya dalam sebulan akan dapat terselesaikan 1 buku untuk dibaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun