Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi Petugas Pengelola Perpustakaan adalah Panggilan Jiwa

18 Agustus 2022   11:14 Diperbarui: 18 Agustus 2022   12:14 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Lalu apa yang bisa kita lakukan agar anak- anak tergerak untuk datang ke perpustakaan, berikut akan kita coba startegi sederhana sebagai upaya menumbuhkan keinginan anak untuk datang ke perpustakaan serta memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan.

Seorang petugas perpustakaan setidaknya , melakukan pekerjaan sebagai pengelola dengan dasar panggilan jiwa , bahwa membaca adalah vitamin pendukung untuk memajukan wawasan serta pengetahuan yang beragam. Hal wajibnya adalah, suka membaca. Agar dapat memberikan contoh kepada anak- anak. Tanpa adanya hobi membaca, tentu anak - anak akan enggan datang untuk berkunjung.


Lalu , menjemput anak- anak agar mau membaca. Dengan cara apa ? Misalkan, begitu waktu istirahat ke 2, kita dapat mengajak mereka untuk membaca, setidaknya 5 menit dengan menawarkan beberapa jenis koleksi yang menarik untuk mereka baca. Seperti buku cerita bergambar, komik atau buku tentang keterampilan yang bisa mereka lakukan di rumah.


Begitu juga dengan memanfaatkan kondisi ketika guru berhalangan hadir karena suatu kesibukan atau keperluan penting. Ada baiknya kita selaku petugas memohon ijin kepada Kepala Sekolah untuk membawakan buku ke dalam kelas atau mengajak mereka untuk berkunjung ke perpustakaan.


Selanjutnya , kegiatan mendongeng di akhir pekan.  Setiap hari Sabtu dengan mengatur waktu khusus mendongeng untuk anak-anak, sebagai upaya agar mereka tertarik untuk mendengarkan lalu membaca koleksi- koleksi di perpustakaan.


Mengajarkan keterampilan semacam membuat karya dari barang- barang bekas atau berbahan kertas yang kemudian bisa kita pajang di ruang perpustakaan , sehingga mereka secara bertahap semakin betah di perpustakaan.


Memberikan reward sebagai upaya menumbuhkan kegemaran membaca. Penghargaan tidak harus berupa hadiah yang besar atau barang yang mahal. Selembar sertifikat tanda apresiasi suka membaca, setidaknya akan memotivasi mereka yang belum melakukan hal serupa.


Begitu minat baca telah tercapai atau di minati oleh banyak siswa, kemungkinan merubah startegi penghargaannya tentu disesuaikan dengan kemampuan sekolah atau hasil musywarah pihak sekolah dan orangtua siswa.


Intinya adalah bagaimana menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang nyaman bagi mereka untuk berkegiatan tanpa meninggalkan kesadaran untuk membaca.

Memang pada kenyataanya membaca tidak menjamin seseorang pasti mendapat juara, namun dengan membaca kita dapat memberikan kesempatan jiwa dalam mengembangkan potensi sehingga mampu berdampak positif untuk diri sendiri dan orang lain.


Membaca itu layaknya menabung. Kalau menabung hasil akhirnya adalah tabungan atau uang yang bernominal, sementara membaca adalah pengetahuan dengan nilai tiada batas.
Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun