Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kendalikan Jiwa, Sebelum Larut dalam Prasangka Buruk

11 Juli 2022   20:20 Diperbarui: 11 Juli 2022   20:36 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixel2013 / 2446 images/ pixabay. com 

Sebuah nilai dalam obrolan ringan, liburan kemarin


Kita kembali, dengan kata kunci kecurigaan.

Sebagian besar dari kita pasti pernah menaruh kecurigaan terhadap sesuatu, dengan sudut pandang masing- masing serta bentuk kecurigaan yang tidak sama pastinya.

Kecurigaan sama halnya dengan menerka, atau mereka- reka sesuatu yang bisa jadi benar adanya, atau hanya sebatas salam perhitungan semata yang nyatanya tidak seperti apa yang kita pikirkan.


Jauh dari harapan sudah pasti, namun ketika kecurigaan membawakan hasil sesuatu kacamata dalam pertimbangan, tentu akan memberikan pembelajaran tersendiri salam menjalani kehidupan. Akan tetapi, dalam kehidupan sehari- hari sepertinya menaruh curiga terhadap segala sesuatu yang belum pasti terjadi juga tidak selamanya berdampak baik.


Terlebih lagi kecurigaan berlarut menjadi sebuah prasangka yang berlebihan, tentunya dapat memberikan dampak buruk terhadap citra diri sendiri yang akan muncul seketika itu juga dari penilaian orang lain.


Ketika sifat berprasangka itu muncul, tanpa dibarengi dengan nilai- nilai atau bukti pembenarannya, hendaknya antisipasi tertentu haru segara di terapkan, guna menghindari penilaian yang jelek dari orang- orang di sekitar kita.


Lambat laun memiliki prasangka yang berlebihan akan menghantarkan kita pada titik yang dikenal, tak ada kebahagiaan setitik pun dalam hidup yang bisa dirasakan, mengapa demikian ? Aura prasangka buruk sudah jelas akan mendatangkan pemikiran serba negatif. 

Emosi yang tiada terkontrol serta bertumpuknya aura negatif tentu akan kembali pada mereka yang selalu begitu, hingga akhirnya kebahagiaan perlahan akan menjauh dalam hidup.

Di samping itu, nilai lain yang akan timbul oleh pengaruh emosi negatif akibat berprasangka buruk adalah, kita akan senantiasa memiliki pemikiran jelek terhadap orang lain. Padahal orang lain belum tentu memiliki sikap yang sama terhadap kita, dan begitu juga sebaliknya orang lain bisa jadi menghantarkan kita kepuncak sebuah pencapaian yaitu damai dalam menikmati hidup.


Tanpa ada permusuhan, tanpa memandang perbedaan, tanpa mengharap sebuah imbalan lebih dan bermuara pada kebaikan penuh kesan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.


Selanjutnya, terlalu sering berprasangka buruk juga berdampak pada suasana hati yang selalu merasa kesepian. Sekali dua kali mungkin tidak terasa, namun dalam jangka waktu yang lama, lambat laut jiwa kita semakin kesepian. Tanpa kendali, karena setiap orang dimata kita memiliki nilai buruk. 

 Padahal semua itu berawal dari penentuan sikap diri sendiri untuk mendapat pandangan positif dari orang lain. Sebelum terlambat, introspeksi diri adalah jalan terbaik yang dapat kita lakukan.

Kesepian yang berlarut- larut, seiring berjalannya waktu akan menghantarkan kita pada keadaan dimana hati merasa gelisah, sebab dimata kita orang lain senantiasa mendatangkan masalah, seperti musuh dalam selimut. 

Sejalan dengan jiwa berprasangka buruk tentunya berakhir dengan jiwa yang tidak pernah merasa tenang, nikmat serta penuh syukur dalam menjalani kehidupan.


Berprasangka buruk, sejatinya dapat dilakukan dengan catatan situasi, kondisi serta bukti yang kuat, mendorong kita untuk memilih hal tersebut sebagai pertimbangan dalam menentukan sebuah keputusan.

Namun ada baiknya tidak menunda menjadi pribadi yang lebih baik
Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun