Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal "Amor Fati", Alasan Mengapa Kamu Harus Berhenti Misuh-misuh Mulai Saat Ini

25 Juli 2021   12:46 Diperbarui: 22 Mei 2022   15:48 2314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi misuh-misuh | Sumber: abc.net.au 

Dengan demikian kita akan tahu bahwa perilaku orang lain (termasuk yang telah membawa cipratan lumpur) tidak bisa kita kendalikan. Apa yang telah terjadi juga tidak bisa diulang kembali. Fakta bahwa bajumu kini telah terkena lumpur pun tidak terbantahkan.

Jadi, syukurilah, atau paling tidak terimalah kenyataan bahwa baju kesukaanmu terkena lumpur. Toh, bukankah apa-apa yang kita miliki hari ini adalah pinjaman?

Beruntung ini hanya baju, yang masih diproduksi setiap tahun dengan model terbaru. Bagaimana jika yang diminta kembali adalah jabatan, kekayaan, atau anggota keluarga? Akankah kamu tetap misuh-misuh juga?

Cintailah takdir si lumpur karena kamu sudah belajar tentang melepaskan sesuatu yang berharga. Pelajaran yang mungkin nggak akan kamu dapatkan tanpa proses kerusakan atau kehilangan.

Dibanding misuh-misuh, lebih baik fokus untuk mencari pelajaran yang tersembunyi. Bukankah di balik suatu perisitwa, memang selalu ada hikmahnya?

Mengutip pepatah Yakult: cintai takdirmu, berhenti misuh-misuh setiap hari.

--

Tutut Setyorinie
25 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun