Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Mudik Cerdik Pilihan

Wahai Para Mudikers, Kamu Bukan Penjaja Oleh-oleh

28 Mei 2019   22:02 Diperbarui: 28 Mei 2019   22:19 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mudik | sumber: https://www.liputan6.com

Mudik atau pulang kampung adalah hal yang ditunggu-tunggu ketika lebaran tiba. Selain momen bermaaf-maafan, libur lebaran juga merupakan hari libur terpanjang yang dapat dimanfaatkan para perantau untuk sejenak terbebas dari rutinitas dan kewajiban.

Keperluan mudik biasanya telah dipersiapkan para pemudik (mudikers) jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Bahkan teman se-kost saya biasanya membeli tiket kereta mudik dari tiga bulan sebelumnya. Hal ini memang patut dilakukan, mengingat kereta api merupakan moda transportasi yang memiliki banyak peminat, apalagi saat menjelang lebaran.

Bagi kamu, mudikers, yang membawa kendaraan pribadi, bersyukurlah! Kamu tidak perlu ikut war untuk mendapatkan tiket. Namun bagi kamu pencari jatah kursi di kendaraan umum, baik itu bis ataupun kereta, bersiap-siaplah untuk berperang demi mendapatkan tiket. Kamu juga perlu hati-hati untuk tidak terjebak dengan calo, karena tentu kamu akan mendapatkan harga yang lebih mahal dari yang seharusnya.

Hal lain yang dipersiapkan adalah pakaian. Dan inilah yang terkadang mengapa barang bawaan kita seperti ingin memindahkan rumah. Mulai dari pakaian dalam, pakaian luar, pakaian lebaran hari ke 1, hingga pakaian lebaran hari ke-15 masuk ke dalam tas. Belum lagi jaket, topi, selendang, masker, dan kaus kaki. Dengan melihat saja, rasanya sudah sangat berat.

Jangan membawa isi lemari, apalagi sama lemarinya

Melansir kalimat salah seorang Kompasianer, pak Dizzman, "Mudik bukan pindahan rumah", maka dari itu jangan membawa semua baju yang kamu punya dalam lemari, apalagi sampai membawa lemarinya, heuheu..

Cukup pakaian penting saja dan benar-benar dipakai. Apalagi bagi kamu yang niat pulang kampung untuk jangka waktu yang cukup lama seperti 2 minggu, kamu tidak perlu membawa baju sebanyak 28 buah (14 hari x 2). Kamu bisa mencuci, atau kalau malas dapat memanfaatkan jasa laundry yang hanya memakan biaya 7000 per kilo, supaya memiliki baju ganti yang bersih.

Jika pakaian dalam memang harus ganti, kamu bisa meminimalisir dengan pakaian luar. Misalnya, baju tidur bisa digunakan 2 sampai 3 kali, lalu baju untuk pergi bisa digunakan 2 kali juga (asal tidak berkeringat atau baru dipakai sebentar). Untuk jaket, topi, dan selendang cukup bawa 1 buah. Barang kecil seperti kaus kaki dan masker bisa kamu bawa beberapa.

Ah, satu lagi yang penting untuk meringkas tas mudik adalah dengan melipat baju! Bagi kamu yang sering mengeluh mengapa barang bawaanmu banyak, mungkin kamu belum tahu cara melipat supaya tas atau kopermu cukup dijejali banyak baju.

ilustrasi lipatan rapi dan berantakan | sumber: kumparan.com & wisatamalangku.com
ilustrasi lipatan rapi dan berantakan | sumber: kumparan.com & wisatamalangku.com
Perhatikan gambar kiri dan kanan, manakah yang menurutmu akan memuat baju banyak? Tentu saja gambar kanan, dimana semua baju rapi dalam gulungan. Dengan menggulung bajumu seperti itu, kamu dapat menghemat ruang dalam tas atau kopermu. Hal ini tentu saja berbeda dibanding kamu langsung menghamburkan pakaianmu dalam koper. Selain itu, dengan digulung, bajumu akan terjaga kerapiannya hingga saat ingin dipakai.

Dengan trik ini, tas mudikmu terasa lebih simpel bukan, Mudikers?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Mudik Cerdik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun