Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Tertidur Deras Sekali

16 Januari 2022   07:12 Diperbarui: 16 Januari 2022   12:47 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan | Dok. Pribadi

HUJAN TERTIDUR DERAS SEKALI-
seperti kelelahan yang panjang
dari keinginan. 

serombongan semut hitam
memikul jenazah salah satu dari mereka
meniti dinding kusam sampai ke kayu retak
dan di bawah kaki meja dari sisa pohon matoa
seekor laba-laba terkurung di rumahnya
sendiri. dan di langit-langit kamar mandi
seekor cicak terhempas dari cengkeramannya
jatuh di lantai licin.
dan sebuah rumah adalah pabrik rencana
bersama kesepian yang terjaga
hingga di dalam kuburnya.
dan kepala-kepala telah menjadi istana tua
ingin melindungi apa saja dengan marabahaya
dan semua yang sudah dicapainya
telah berkumpul sebagai berhala-berhala

semua seperti ironi tapi tidak bersedih.
semua ingin bahagia, lupa memahami caranya.

hujan tertidur deras sekali
di bumi.

(2022)

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun