Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lari Pagi di Sabtu yang Asu!

12 Desember 2020   10:49 Diperbarui: 17 Januari 2021   14:29 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lari 10 Kilometer yang menyusuri pelabuhan Kota Sampit pagi tadi | Dokumentasi Pribadi.

"Hidup ini memang asu, anakku.
Kau harus sekeras dan sedingin batu." - (Mengenang Asu, Joko Pinurbo) 

Saya mestinya tertidur lebih cepat. Saya memiliki janji dengan diri sendiri jika besok akan berlari untuk 10 km sesudah tidak lagi mencapai jarak tersebut dalam sebulan terakhir. Ternyata, selalu saja, berkeputusan dengan diri sendiri tidak pernah merupakan perkara mudah.

Mata saya masih nyalang menikmati tingkah polah Berlin. Salah satu jenius narsis lagi psikotik dalam serial La Casa de Papel yang kini memasuki musim ke 5. Berlin yang mengorbankan segenap kegilaannya agar rencana perampokan yang disusun si Profesor boleh berhasil. 

Dari banyak kata-kata cadas yang mengguncang pengertian tradisional  perihalmoral, pertemanan, cinta, sex dan pengkhinatan, salah satu yang menarik adalah manakala sosok yang diperankan oleh Pedro Alonso ini bersabda: 

Pengkhianatan tak tergantung kadar cintamu. Ia tergantung sesulit apa dilemamu! 

Saya akhirnya baru bisa tertidur. Di dalam barak kecil yang sumuk, ketika jam dinding sudah mendekati pukul 12 malam. Tjilaka.

Pukul 05.00, saya terjaga. Mata masih terasa sedikit perih tanda tidur belum lagi cukup. Tapi di Sampit, langit jam 5 subuh sudah benderang. Lanjut atau lari? Heei, kamu sudah berjanji. Hari Sabtu adalah milik "Ten K"! Jadi saya bangun, mengambil wudlu, bersujud sebentar. Lalu mengambil sepatu, menggunakan kostum dan "warming up" dimulai. 

Pukul 05.20, saya menyalakan aplikasi Strava dan mulai meniti lari. Dari arah MT. Haryono, mengambil rute HM. Arsyad, lalu ke kiri menuju pasar, tugu Jelawat, pelabuhan Sampit. Melewati taman terus hingga ke kompleks pemukiman militer. Saya kini berbalik arah menuju rumah dinas Bupati Kotawaringin Timur. 

Rute 10 KM pada Sabtu Pagi yang saya lalui | Strava (Dokumentasi Pribadi)
Rute 10 KM pada Sabtu Pagi yang saya lalui | Strava (Dokumentasi Pribadi)
Sepanjang berlari melewati rute itu, saya merasa langkah yang berat dan nafas yang makin tergesa-gesa. Saya terkenang tadi malam. 

Bersama seorang kawan, kami pergi santap malam di rumah makan seafood. Bukan satu-satunya tapi salah satu yang terbaik di kota kecil ini. Sekurang-kurangnya dalam 3 tahun terakhir, mereka sukses menjaga rasanya. Saya makan agak banyak dan sepanjang perjalanan pulang tak banyak bicara. Saya kini ingin berjuang tertidur di dalam barak yang sumuk dengan kipas Maspion yang mengeluarkan desis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun