Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Buruh - Story Collector

Nomad Digital😎

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Cerita "Master Z: The Ip Man Legacy" atau Mengapa Sebaiknya Tidak Usah Ada!

18 Februari 2019   19:55 Diperbarui: 19 Februari 2019   09:09 2776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam seri ketiganya, kita bisa melihat bagaimana Ip Man tampil sebagai suami yang menafikan tantangan bertarung demi merawat istrinya yang terserang kanker. Dia mengabaikan egonya, ketika semua orang berharap dan meyakini jika dirinyalah satu-satunya yang bisa menghentikan ambisi Cheung Tin Chi sebagai yang paling jago.

Sekurang-kurangnya dari tiga ukuran ini, apa yang dijuduli sebagai Ip Man Legacy menghadapi uji kualifikasi yang tidak mudah. Demikian juga dengan kisah Master Z. 

Mari kita periksa bersama-sama.

Master Z diceritakan mundur dari pusat persaingan jagoan kungfu sesudah keok di tangan Ip Man. Sebuah pertarungan tiga jurus yang sangat indah dan romantik, karena Ip Man bertarung sesudah diminta oleh sang istri yang sedang melawan kanker. Pertarungan terakhir yang disaksikannya sebelum meninggal.

Master Z lantas memilih hidup sebagai pedagang dengan warung kecil bersama anak lelakinya (yang entah bisa bagaimana mengidolakan Batman). Saat yang bersamaan, tangan-tangan kolonial Inggris masih menegakan negara polisionil yang korup. Negara polisionil yang memelihara mutualisme dengan geng narkoba yang pusatnya ada dalam sebuah restoran steak yang dimiliki Owen Davidson (Dave Bautista). 

Di ruang hidup yang sama, sebuah pusat kuasa sedang menata diri untuk keluar dari praktik-praktik lama mafia. Praktik yang melegalisasi kekerasan sebagai jalan menegakkan kekaisaran bisnis. Kelompok Cheung Lok namanya dengan seorang perempuan sebagai pemimpinnya. Perempuan bernama Tso Ngan Kwan (Michelle Yeoh). Sementara itu juga, ada sebuah bar yang dikepalai oleh Fu, kakak dari Julia (Liu Yan) yang anggun dan jago berkelahi. 


Sehingga bisa dikatakan konteks konflik dalam film yang mulai dirilis di Hongkong pada Desember 2018 ini dapat dipadatkan pada kisah perlawanan terhadap negara polisionil yang melindungi jejaring narkoba. Perlawanan yang digerakan oleh Master Z dan Fu, sejenis perlawanan yang Supra-state. 

Hal mana menunjukan jika kisah Master Z tidak lebih dari seorang jago berkelahi yang kembali dari pengasingan. Tidak ada kategori-kategori besar seperti halnya kala "Ip Man dilahirkan".  Master Z terlalu dangkal dalam konteks ini.

Selanjutnya, jika kita melihat pada romantika kolonial, khususnya kisah Master Z dengan Julia, kondisi yang sama juga terasa. 

Mereka berjumpa dalam satu kebetulan. Yaitu ketika Nana dan Julia melarikan diri dari kejaran gerbong opium. Pertemuan kedua, ketika Master Z berusaha menyelamatkan diri dari kejaran kelompok perusuh yang membakar tokonya. Saat itu, Julia membantu menyelamatkan anak lelakinya dan menampung mereka. 

Master Z kemudian bekerja di bar milik kakak Julia hingga kemudian terlibat dalam perlawanan terhadap jejaring narkoba dan kepolisian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun