Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Narasi "Venom", Superhero di Pengulangan Krisis Gagasan

30 November 2018   07:34 Diperbarui: 30 November 2018   12:24 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itu juga, saya menjadi hadeeh sendiri saat melihat Tom Hardy menjadi tubuh dari Venom. Atau lebih persisnya, bagaimana gagasan yang mengitari kemunculan Venom. 

Venom adalah film superhero yang berasal dari Marvel Comics dengan sutradara Ruben Samuel Fleischer. Film berbiaya sekitar 100an juta dolar Amerika sudah dirilis sejak Oktober. 

Di situs Internet Movie Data Base, film yang berdurasi 112 menit ini mendapat rating 7 dan wikipedia memberi tahu jika berhasil meraup untung sekitar 800an juta dolar Amerika. Capaian yang lumayan.

Tapi apakah Venom memang pantas lumayan, jika kita perhadapkan dengan beberapa kisah superhero, baik yang bersumber dari komik, novel atau legenda? Bagaimana cara membandingkannya?  

Saya tidak akan melakukan kerja perbandingan yang ambisius itu. Namun ada satu cara untuk menunjukan status lumayan atau tidak lumayan sebuah narasi superhero. 

So, mari kita ungkap gagasan yang melahirkan Venom. Gagasan yang menunjukan situasi krisis dan mengapa superhero dibutuhkan, mengapa ia lumayan atau justru membosankan. 


Sekurangnya, saya menemukan tiga ide yang menjadi inti dalam cerita. Tiga yang...yah, begitulah..

Pertama, bumi yang sedang sekarat, oleh kelebihan populasi dan perubahan iklim-bumi yang bikin Thanos ngamuk-ngamuk tempo hari! Dunia seperti ini bukan saja tidak layak lagi dihuni oleh manusia, yang beranak pinak sejak zaman batu, feodal, modern hingga supermodern. 

Dari zaman manusia hanya menulis pesan di dinding goa hingga pesan WAG yang menggunakan stiker, walau masih ada yang bertahan dengan Blackberry sih. 

Bumi dalam Over-Population pun Climate Change itu tidak terlalu dijelaskan sebab-sebabnya. Satu-satunya yag berhak sebagai tersangka adalah manusia itu sendiri, dengan segala pemujaan pada rasio dan saintisme yang, sekali lagi, telah membunuh tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun