Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Reign of Assasins" dan Kutukan "Penis Envy"

13 Oktober 2017   12:57 Diperbarui: 13 Oktober 2017   14:19 2003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kata lain, perempuan telah menjadi subordinat sejak dalam masa-masa transisi psiko-seksualnya. Yang terjadi dalam dunia sosial seperti pemisahan kerja berdasarkan atribut gender hanyalah pantulan dari "hasrat tak sadar".

Tentu saja "pandangan yang ideologis" alias merawat kesadaran palsu ini sudah dikritik. Terutama dari kalangan feminis. Tapi kita tidak hendak berumit pikir di perkara ini. Cerita di atas pun sebatas usaha mengaitkan film dengan semesta pengertian yang lebih luas. Itu pun kalau nyambung. 

Intinya, Jangan Main-main dengan Kelaminmu!

***    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun