Mohon tunggu...
husaini arekha
husaini arekha Mohon Tunggu... Tutor - Perintis,penggerak,peduli

Knowledge seeker

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Alam

20 Juni 2018   17:00 Diperbarui: 20 Juni 2018   17:04 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari riuh kota yang hingar

Sepucuk rindu merayu

Selayak bisikan awan pada angin musim semi, memanggil sendu. 

"Kau, wahai perisau yang merindui dewi, datang dan rebahlah dalam peluk alam, kecupi setiap setianya dengan kemahaan elok damai mu, ". 

Aku terkesima, 

Menoleh pada sinar jingga yang terpajang di bias hari - yang mungkin dikirim sang dewi alam. "Aku pergi berarti aku kembali, " sabdaku pada diri. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun