Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Dasamuka, Level Ekstrem dari Sugar Coating?

9 Oktober 2025   05:05 Diperbarui: 9 Oktober 2025   15:45 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dua eksekutif kantor tengah berbincang(Dok. Shutterstock via kompas.com)

Siapa Dasamuka?

Dalam kisah Ramayana, Dasamuka - yang lebih dikenal dengan nama Rahwana adalah raja Alengka. Ia digambarkan sebagai sosok sakti, cerdas, dan memiliki sepuluh wajah.

Sepuluh wajah itu sering diartikan sebagai simbol nafsu duniawi yang tak terkendali: keserakahan, amarah, kesombongan, nafsu, hingga tipu daya.

Salah satu kisah paling terkenal adalah penculikan Dewi Sinta. Dasamuka tidak serta-merta menggunakan kekuatan fisik untuk meraih apa yang ia inginkan. Ia justru memakai kecerdikan, tipu muslihat, dan kata-kata manis untuk membujuk serta memperdaya. 

Inilah sisi menariknya: Rahwana tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga pandai memainkan bahasa untuk mencapai tujuan.

Persamaan Sugar Coating dan Dasamuka

Jika kita tarik garis penghubung, ada beberapa kesamaan antara sugar coating dengan perilaku Dasamuka:

Ilustrasi orang dengan sepuluh wajah, menggambarkan sisi manipulatif Dasamuka sebagai level ekstrem dari sugar coating. (Dok. Pribadi/Generated by AI)
Ilustrasi orang dengan sepuluh wajah, menggambarkan sisi manipulatif Dasamuka sebagai level ekstrem dari sugar coating. (Dok. Pribadi/Generated by AI)

1. Bahasa manis sebagai senjata.

Sugar coating menggunakan kata-kata yang terdengar ramah, Dasamuka pun demikian. Ia memanfaatkan tutur kata halus, bahkan menyamar sebagai orang tua renta demi memperdaya Sinta.

2. Tujuan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun