Di tengah naik-turunnya harga pangan, sering kali warga kota hanya bisa pasrah pada rak-rak supermarket yang kosong atau harga sayur di pasar yang melambung. Namun, sebatang bayam yang tumbuh luar di pekarangan kecil bisa memberi pesan lain: ketahanan pangan tidak selalu dimulai dari lahan luas dan mesin besar, tetapi bisa lahir dari tanah sempit di belakang rumah.
Bayam, sayuran yang sering dianggap "murahan", menyimpan simbol kemandirian. Ia cepat tumbuh, mudah dirawat, dan bergizi tinggi. Justru karena kesederhanaannya, bayam bisa menjadi jawaban atas keresahan banyak keluarga kota yang semakin tergantung pada rantai pasokan panjang dan rapuh.
Krisis Pangan Kota
Organisasi Pangan Dunia (FAO) sudah lama mengingatkan bahwa kerentanan pangan bukan hanya terjadi di pedesaan, tetapi juga di perkotaan. Di Indonesia, inflasi pangan kerap menjadi penyumbang utama kenaikan harga kebutuhan pokok. Riset Bank Indonesia menunjukkan, komoditas pangan menyumbang lebih dari 70 persen inflasi inti.
Ironisnya, kota sebagai pusat ekonomi justru paling rapuh menghadapi gejolak pangan. Pasokan sayur dari sentra pertanian harus melewati jalur distribusi panjang: dari desa ke tengkulak, pedagang besar, hingga pasar kota. Sedikit saja rantai itu terganggu karena cuaca, transportasi, atau spekulasi harga, konsumen di kota langsung merasakan dampaknya.
Di titik inilah bayam di pekarangan rumah menghadirkan makna. Bayam bukan sekadar sayuran hijau, ia adalah simbol "jalur pendek" yang menghubungkan tanah dengan piring, tanpa perantara panjang yang rentan.
Pada Maret 2025, inflasi pangan (komoditas volatile food) secara tahunan tercatat hanya sebesar 0,37 %, lebih rendah dibandingkan April yang mencapai sekitar 0,64 %. Ini menunjukkan bahwa tekanan harga pangan sejak musim Ramadan-Idulfitri mulai mereda.
Namun, pengaruh pada inflasi bulanan tetap terasa signifikan - kelompok pangan bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,96 % (mtm), dipicu oleh lonjakan harga bawang merah, cabai rawit, dan daging ayam. Konteks ini memperkuat urgensi warga menanam sayur sendiri, termasuk bayam, sebagai mitigasi terhadap volatilitas harga yang tak terduga.
Bayam: Filosofi dari Tumbuhan Sederhana