Sehari sebelumnya, saya mendokumentasikan perjalanan di jalan kota yang membawa saya pada pemandangan lain. Saya lupa mencatat nama jalannya. Sebuah mikrotrans biru yang melaju, diapit oleh pepohonan rindang. Namun di sela-sela itu, saya melihat deretan tanaman hias yang dijajakan penjual di pinggir jalan.Â
Mereka bukan sekadar pedagang. Kehadiran mereka memberi double manfaat bagi kota: mempercantik jalan dengan warna hijau yang menyegarkan mata, membantu membersihkan udara, sekaligus menggerakkan roda ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan.
Namun, di balik semua itu, ada kontras yang tak bisa diabaikan. Tanaman hijau yang mereka jual berdiri di pinggir jalan berdebu, diapit deru kendaraan yang menebarkan polusi, ironis, karena hijau ini justru menjadi perisai bagi udara yang diracuni setiap hari.
Lebih paradoks lagi, mereka menjual kehidupan, pot-pot berisi daun segar, bunga warna-warni di tengah kota yang sibuk menambah beton dan aspal. Tanaman-tanaman itu seakan berjuang melawan arus, menghadirkan napas segar di ruang yang kian sesak.
Inilah anomali indah Jakarta: di antara bising klakson dan bayang-bayang gedung pencakar langit, ada sudut kecil di tepi jalan yang dengan sederhana, namun gigih, mengingatkan kita bahwa kehidupan selalu mencari cara untuk tumbuh.
Tak berhenti di situ, saya pun menemukan sudut lain Jakarta yang sangat kontras namu  memikat: sebuah area kecil penjual tanaman, terhimpit di antara jalan tanah dan gedung-gedung tinggi yang menjulang di belakangnya. Lahan mereka terbatas, namun kreativitasnya tak terbendung. Setiap pot bunga, bonsai, dan tanaman hias adalah bukti bahwa kehijauan bisa hidup berdampingan dengan modernitas.
Di tengah riuhnya kendaraan dan padatnya gedung beton, para penjual ini adalah pengingat bahwa sebuah kota bukan hanya kumpulan bangunan, melainkan juga tempat di mana kehidupan sederhana dan kadang rapuh tetap tumbuh.Â
Untuk melihat wajah sejati Jakarta, kita tak perlu selalu menatap ke puncak gedung tertinggi. Cukup menoleh ke tepi jalan, dan kita akan menemukan denyut kehidupan yang alami, hijau, dan penuh harapan.Â