Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membaca Dhammapada, Menulis Ulang Masa Depan

15 Juni 2025   17:56 Diperbarui: 15 Juni 2025   17:56 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembacaan Dhammapada Secara Hybrid. (Sumber Dok. Pribadi)

Membaca Dhammapada, Menulis Ulang Masa Depan

Hari ini, Minggu 15 Juni 2025 menjadi moment yang sangat penting bagi Umat Buddha di seluruh Indonesia. Ribuan umat Buddha dari berbagai penjuru Indonesia duduk hening dalam satu frekuensi batin, membacakan syair-syair Dhammapada secara serentak. Sebuah pemandangan yang tak hanya menggetarkan, mengharukan, tetapi juga menyatukan. Meskipun dilaksanakan hybrid, namun suasana religius sangat terasa.

Saya tidak membahas tentang bagaimana kegiatan yang dilakukan hari ini seperti apa, namun dari sudut pandang lain sekedar untuk menorehkan apa yang saya rasakan. 

Menurut saya, kegiatan membaca 423 syair suci Dhammapada bukan sekadar kegiatan untuk memecahkan rekor MURI. Lebih dari itu, ini adalah peristiwa spiritual---sebuah pernyataan bersama bahwa dalam dunia yang penuh guncangan, kita masih punya jalan pulang: jalan kebajikan, jalan kesadaran, jalan Dhamma.

Dhammapada: Kata Bijak dari Zaman yang Tak Pernah Usang

Dhammapada merupakan salah satu kitab suci populer dalam agama Buddha. Berisi 423 syair yang terbai dalam 26 Bab (Vagga) dan merupakan bagian dari Kitab Suci Sutta Pitaka. Dhammapada bukan buku motivasi biasa. Ini adalah kumpulan syair langsung dari ajaran Sang Buddha yang telah hidup lebih dari dua milenia. Namun anehnya, justru makin tua, maknanya makin terasa baru.

Petikan Syair Dhammapada.  Sumber Dok. Pribadi
Petikan Syair Dhammapada.  Sumber Dok. Pribadi

Coba simak syair ini:

"Pikiran mendahului semua keadaan. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran yang jahat, penderitaan akan mengikutinya..."
(Dhammapada, 1)

Bukankah ini terasa sangat relevan ketika kita melihat dunia media sosial yang gaduh dengan amarah, fitnah, dan komentar kasar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun