Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang wanita selama perjalanan. Namun, implementasi kebijakan ini terkadang menimbulkan situasi yang kurang nyaman bagi penumpang pria.
Misalnya, ketika seorang penumpang pria yang sudah merasa nyaman atau tertidur di kursi belakang diminta untuk pindah ke depan karena area tersebut diperuntukkan khusus bagi wanita.
Hal ini menunjukkan perlunya sosialisasi yang lebih baik mengenai aturan ini, serta penandaan yang jelas pada kursi-kursi yang diperuntukkan khusus bagi wanita, agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara penumpang yang baru.Â
Meski demikian, penumpang yang baru bisa memahami aturan itu, karena stiker sudah ada terpampang aturan.
Tapi terkadang yang jadi ganjalan, sudah nyaman tidur harus dibangunin untuk pindah kursi ke depan.
Aturan lain yang diterapkan adalah bus hanya menaikkan dan menurunkan penumpang di halte-halte resmi yang telah ditentukan.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga ketertiban dan keamanan, serta memastikan efisiensi waktu perjalanan.
Namun, dalam praktiknya, terdapat keluhan dari penumpang bahwa bus seringkali penuh, sehingga tidak mau berhenti di halte meskipun ada penumpang yang menunggu.
Situasi ini tentu merugikan penumpang yang telah menunggu di halte resmi dan mengandalkan bus sebagai moda transportasi mereka.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak pengelola perlu mempertimbangkan peningkatan frekuensi keberangkatan, terutama pada jam-jam sibuk, agar dapat mengakomodasi jumlah penumpang yang tinggi dan memastikan semua penumpang dapat terlayani dengan baik.
Jadwal operasional bus Trans Jateng rute Borobudur-Kutoarjo dimulai dari pukul 05.00 hingga 19.00 WIB, dengan interval keberangkatan setiap 15-20 menit.
