Jika kau sosok yang keras layaknya batu dipinggir pantai.
Aku hanya ingin seperti air di pantai itu.
Menemani setiap kekeluan rasa yang menjadikan pikiranmu tumpul.Â
Kau diam.Â
Tanpa bergerak.
Karena bagimu, gerak itu hanya cukup pada pikiranmu.
Sedang raga hanya bersedia menetap di pangkuan sang bumi.
Dan aku,Â
Aku tak datang dengan bergemuruh.
Karena kutahu, kau tak suka keramaian.
Tapi aku datang dengan buliran-buliran kecil.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!