Mohon tunggu...
tukiman tarunasayoga
tukiman tarunasayoga Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat Kemasyarakatan

Pengajar Pasca Sarjana Unika Soegiyopranata Semarang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kontradiktif Permanen

12 Desember 2020   08:35 Diperbarui: 12 Desember 2020   08:36 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Memang, pencarian eksistensial dapat kebablasan, sampai-sampai orang berkembang menjadi pribadi bagaikan kacang lupa kulitnya; dengan ungkapan lain banyak orang lupa akan asal usulnya. Bahasa Jawa akan menyebutnya lali cilik-cilikane biyen. Inilah contoh dan bentuk-bentuk pencarian eksistensial kebablasan, dan semuanya itu akan semakin terbukti betapa orang akan lunglai tak berdaya bagaikan krupuk mlempem, bungkam atau ngumpet  ketika ia  pada akhirnya harus berhadapan dengan masalah hukum. Karena itulah ada seruan: Jangan berhenti atau bosan menegakkan hukum sekali pun langit itu runtuh.

-0-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun