Mohon tunggu...
Gian Darma
Gian Darma Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

seorang yang suka seni dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta Tanah Air, Sebagian dari Iman

1 Agustus 2018   13:19 Diperbarui: 1 Agustus 2018   13:21 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dasar negara  Pancasila dan Undang-Undang Dasar  (UUD) 1945 meletakkan nasionalime pada tempat yang terhormat dan selaras dengan Islam sebagai salah satu agamayang diakui dan terbesar di Indonesia. Ada beberapa alasan kenapa bisa begitu .

Pertama, nasionalisme didudukkan dalam prinsip negara yangmerdeka sebagai hak yang paling dasar pada manusia itu sendiri dan bangsa. Nasionalisme adalah salah satu inti membangun sebuah negara.

Kedua, sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia adalah wujud nyata dari nasionalisme. Persatuan Indonesia memang sesuatu yang riil yang bisa dilakukan oleh semua warga Indonesia.

Ketiga, masih pada sila ketiga Pancasila , Persatuan Indonesia diletakkan dalam konteks ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi di keadilan sosial, maka sila ketiga itu berada dalam satu chemistry .

Nasionalisme dalam penjelasan di atas , berada di track keadilan sehingga dapat menimbulkan ekses primodialisme , chauvanisme , rasisme dan fanatisme-fanatisme lainnya. Gagasan Islam dalam berkebangsaan adalah seiring dengan Islam yang rahmatan lil alamin (agama yang membawa rahmat dan menyejahterakan) Ini adalah fondasi sosial Islam yang paten dan kuat. Islam yang yang tak meninggalkan aspek kebangsaan yang kuat. Ini adalah bukti dari nasionalisme yang on the track.

Pada surat An-Nisa , Allah berfirman "Dan sesungguhnya kalau kami perintahkan kepada mereka: "Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka." Banyak orang yang sering berada di luar tanah kelahirannya mengemukakan bahwa kesengsaraan orang yang jauh atau bahkan terusir dari tanah yang membesarkannya (tanah airnya) setara dengan sulitnya ruh dari sebuah jasad yang telah terbujur kaku.

Kecintaan pada tanah kelahiran adalah hal  yang mutlak seperti yang ada pada teks-teks ajaran agama hubbul wathan minal iman (cinta wathan adalah bagian dari keimanan). Nasionalisme dan kecintaan kita pada tanah air , bangsa dan negara tak bisa kita anggap remeh karena mengajarkan persamaan dan persaudaraan.

Dengan begitu kita bisa simpulkan bahwa antara agama dan nasionalisme tidak ada kontradiksi. Tak ada alasan bagi seorang yang begitu mencintai agama , membenci negaranya karena negara telahberjalan sesuai ajaran agama juga. Hanya orang-orang berfikiran sempit saja yang mengharamkan nasionalisme.

Ahli Tafsir Indonesia, Quraish Shihab, menegaskan: salah satu inti jaran agama itu adalah kesatuan. Bermula dari keyakinan tentang maha esanya pada kesatuan kemanusiaan, kesatuan berbangsa, bahkan kesatuan jadi diri manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun