Kisah ini mengingatkan kita pada satu hal penting: hidup tidak akan berubah hanya karena kita menunggu.
Sering kali, kita duduk diam berharap kesempatan datang menghampiri, padahal dunia bergerak maju hanya untuk mereka yang mau melangkah.
Pintu-pintu masa depan jarang terbuka dengan sendirinya; kadang, kita harus berani mengetuknya, bahkan ketika belum tahu apakah seseorang di dalam akan membukakan.
Keberanian adalah awal dari segala perubahan.
Tanpa keberanian, pendidikan hanya menjadi gelar di kertas. Tanpa keberanian, kerja keras hanya menjadi rutinitas. Dan tanpa keberanian, mimpi hanya akan tinggal di kepala, tidak pernah menjelma menjadi kenyataan.
Satpam itu tidak menunggu diundang. Ia datang sendiri. Ia mengetuk, bukan karena sombong, tapi karena ia percaya dirinya mampu. Ia tidak menunggu validasi orang lain; ia memilih untuk memvalidasi dirinya sendiri.
Dalam hidup, kita semua punya "pintu" yang ingin kita ketuk, mungkin itu pekerjaan yang lebih baik, kesempatan belajar baru, hubungan yang lebih sehat, atau sekadar keberanian untuk memulai sesuatu yang selama ini kita takutkan.
Namun sebagian besar dari kita berhenti di depan pintu itu, berdiri diam, menunggu seseorang membukakannya dari dalam.
Kisah sederhana dari seorang satpam bank ini mengajarkan kita sesuatu yang sering dilupakan: kesempatan bukanlah hadiah; kesempatan adalah hasil dari keberanian.
Jadi, jika hari ini kamu merasa terjebak di posisi yang sama, jangan terburu-buru menyalahkan keadaan. Mungkin dunia tidak menutup pintunya, mungkin kamu saja yang belum berani mengetuk.
Karena hidup bukan tentang menunggu peluang datang,
melainkan tentang pergi dan meraih apa yang kamu inginkan.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI