Bushido menuntut kesetiaan pada kebenaran, bukan kesetiaan pada kelompok.
Tapi di sini, kesetiaan sering dibarter dengan jabatan dan fasilitas.
Seppuku: Tanggung Jawab Sejati
Seppuku adalah konsekuensi terakhir Bushido, yaitu bunuh diri terhormat ketika gagal menjaga kehormatan.
Saya tidak bicara soal mengiris perut. Yang saya maksud adalah keberanian untuk mengundurkan diri dan mengakui kegagalan.
Di Jepang, mundur adalah bukti harga diri.
Di sini, mundur dianggap kekalahan.
Di Jepang, pemimpin merasa malu jika janji tak ditepati.
Di sini, pemimpin bisa tidur nyenyak meski janji tinggal puing.
Kalau pejabat kita berjiwa Samurai, begitu skandal pecah atau janji gagal ditepati, mereka akan berdiri di depan rakyat dan berkata, "Saya gagal. Saya bertanggung jawab. Saya mundur."
Bukan malah bersembunyi di balik tim pengacara dan mengarang alasan.
Negeri Kita Kehilangan Ksatria
Negeri ini sebenarnya tidak kekurangan orang pintar. Kita hanya kekurangan ksatria.
Kita punya banyak politisi, tapi sedikit yang benar-benar berlaku sebagai pemimpin.
Kita punya banyak orang pandai bicara, tapi sedikit yang berani bertindak.
Kalau para pejabat negeri ini berjiwa Samurai, kita tidak akan melihat korupsi yang dimaafkan seperti kesalahan sepele. Kita tidak akan melihat pengkhianatan terhadap rakyat yang dibungkus pesta peresmian proyek.