Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis

Pegiat Literasi Politik Domestik | Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ternyata Bukan Cuma Artikel, Komentar pun Hasil Chatbot

13 Agustus 2025   22:31 Diperbarui: 13 Agustus 2025   22:31 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penggunaan chatbot (Sumber: Verihubs)

Saya pikir selama ini fenomena AI cuma merambah ke artikel-artikel di internet. Ternyata saya keliru. Sekarang bukan cuma tulisannya yang hasil chatbot, komentarnya pun ikut-ikutan. Ruang yang seharusnya jadi tempat manusia saling berbagi pendapat, ternyata udah diisi robot.

Saya baru sadar fenomena ini waktu baca komentar di artikel saya. Awalnya saya pikir, "Wah, ada pembaca serius nih, komentarnya panjang banget, bahkan lebih panjang dari artikel saya sendiri." 

Sebagai penulis, jelas saya senang, dong. Siapa yang nggak senang kalau tulisannya memancing diskusi panjang?

Tapi kecurigaan mulai muncul waktu saya baca sampai akhir. Di baris terakhir komentar itu tertulis:

"Apakah gaya bahasa ini sesuai keinginan Anda atau ada hal lain yang perlu saya tambahkan untuk memperkaya pembahasan?"

Jelas, itu bukan komentar. Itu template! Itu tuh kalimat yang biasanya keluar waktu chatbot nanya ke user setelah ngasih jawaban.

Gimana caranya orang nulis komentar tapi lupa ngedit bagian itu? Saya sampai ketawa sendiri. Rasanya kayak dapat surat cinta, tapi di bagian bawah masih ada catatan: "Tulis nama mantan di sini."

Fenomena ini bikin saya mikir kalau ternyata AI sekarang udah jadi ghostwriter di mana-mana.

Nulis skripsi? AI. Nulis caption Instagram? AI. Nulis ucapan selamat ulang tahun? AI. Nulis artikel? AI. Dan sekarang, nulis komentar artikel? Jelas AI. Tinggal tunggu waktu saja sebelum AI juga yang nyuruh kita tidur, makan, dan bayar listrik.

Masalahnya bukan cuma soal lucu atau tidaknya. Kalau artikel AI mungkin masih bisa dimaklumi karena orang memang butuh referensi cepat. Tapi kalau komentar pun dikerjakan AI, lalu apa yang tersisa dari interaksi manusia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun